Madiunpos.com, MALANG -- Sebanyak 15 saksi, Selasa (27/11/2018), diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi gratifikasi dan suap penyediaan sarana penunjang mutu pendidikan pada Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Malang.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dihubungi dari Malang mengatakan pemeriksaan 15 orang saksi di Polres Kota Malang tersebut merupakan agenda pemeriksaan lanjutan untuk tersangka RK [Rendra Kresna-Bupati Malang].
"Setelah kemarin melakukan pemeriksaan terhadap sembilan orang saksi untuk tersangka RK, hari ini 27 November 2018 Penyidik kembali mengagendakan pemeriksaan terhadap 13 saksi lainnya, ditambah dua saksi yang belum diperiksa kemarin," kata Febri Diansyah, Selasa.
Ke-15 orang saksi tersebut adalah Direktur Utama CV Adikersa Adik Dwi Putranto, wiraswasta Arief Soebianto, Direktur CV Bakti Dwi Tunggal Susarso, Direktur PT Nyata Grafika Media (Jawa Pos Group) Mashud Yunasa, dan Komisaris Utama PT Intan Pariwara Chris Harijanto.
Selain itu, pihak lain yang diperiksa adalah wiraswasta Abdul Rahman, Sekpri Bupati Malang Budiono, Ajudan Didit dan Puguh, GM PT Araya Bumi Megah Nurhidayat Prima Hartono, Direktur CV Prasetyo Prasetyo, wiraswasta Arie Cahyono, Dosen Universitas Negeri Malang Edi Suhartono, Direktur CV Karya Mandiri Hari Mulyanto, dan pemilik CV Kartika Fajar Utama Choiriyah.
"Penyidik terus mendalami proyek yang terkait dan dugaan penerimaan uang oleh RK," ujar Febri.
Pada hari sebelumnya, KPK telah melakukan pemeriksaan terhadap sembilan saksi di Polres Kota Malang. Secara keseluruhan, dalam dua hari ini KPK telah memeriksa sebanyak 24 orang saksi terkait dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi di Kabupaten Malang.
KPK telah resmi menetapkan Bupati Malang Rendra Kresna sebagai tersangka dalam dua perkara, yakni dugaan tindak pidana korupsi menerima suap dan gratifikasi. RK diduga menerima suap dari tersangka Ali Murtopo (AM) sekitar Rp3,45 miliar terkait penyediaan sarana penunjang peningkatan mutu pendidikan pada Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Malang Tahun Anggaran 2011.
Selain itu, dalam kasus dugaan penerimaan gratifikasi yang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan kewajiban atau tugas penyelenggara negara, KPK juga telah mendapatkan bukti permulaan yang cukup.
Sehingga, KPK meningkatkan status penanganan perkara ke penyidikan dengan dua orang sebagai tersangka, yakni RK dan dan Eryk Armando Talla (EAT) dari pihak swasta.
Tersangka RK selaku Bupati Malang dua periode 2010-2015 dan periode 2016-2021 bersama-sama dengan EAT, diduga menerima gratifikasi yang dianggap suap karena berhubungan dengan jabatannya dan berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya sebagai Bupati Malang setidak-tidaknya sampai saat ini sekitar total Rp3,55 miliar.
Silakan KLIK dan LIKE di sini untuk menyimak lebih banyak berita Madiun Raya
Madiunpos.com, MEDAN-Kompetisi sepak bola kasta kedua Indonesia resmi memasuki babak baru. Dalam acara Launching &… Read More
Madiunpos.com, PALEMBANG-PT Pegadaian Kantor Wilayah III Sumbagsel menggelar Safari Dakwah yang menghadirkan KH Abdullah Gymnastiar… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA-Sebagai bagian dari komitmennya terhadap keberlanjutan dan keadilan sosial, PT Pegadaian menghadirkan program bantuan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA-Dalam rangka memeriahkan Hari Pelanggan Nasional, Kamis (4/9/2025), PT Pegadaian menghadirkan beragam promo menarik… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali mencatatkan momentum penting di pasar modal dengan kesuksesan luar biasa dalam… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian secara resmi menutup pendaftaran Pegadaian Future Leader Program (PFLP) 2025… Read More
This website uses cookies.