Kategori: News

KRIMINALITAS KEDIRI : Cyber Crime Dominasi Tunggakan Kasus Polisi Kota Kediri

Kriminalitas Kediri yang belum tuntas hingga 2015 berakhir didominasi kasus cyber crime.

Madiunpos.com, KEDIRI — Jajaran Kepolisian Resort Kota Kediri gagal menuntaskan 149 kasus hingga tahun 2015 berakhir. Ke-149 kasus Polresta Kediri yang tertunda hingga 2016 itu didominasi kasus penipuan dengan memanfaatkan jaringan Internet alias cyber crime.

"Memang masih 149 kasus yang belum selesai. Ada berbagai kendala yang kami hadapi dan kami berjanji pada 2016 kasus itu akan diselesaikan," kata Kepala Polres Kediri Kota AKBP Bambang W Baiin di Kediri, Kamis.

Ia mengatakan beberapa kendala yang dihadapi petugas itu di antaranya tentang waktu pemeriksaan, masalah saksi ahli, dan sejumlah kendala lainnya. Namun, sampai saat ini petugas masih terus mengusut kasusnya.

Kasus yang belum tuntas itu juga dari berbagai macam misalnya tentang penipuan, narkotika, penggelapan, pencurian kendaraan bermotor dan sejumlah kasus lainnya. Dari beberapa kasus itu ada yang dalam jaringan atau Internet.

"Kami sebenarnya memiliki target, namun kenyataan di lapangan jauh dari apa yang kami perkirakan, jadi kami perlu waktu tambahan dan bantuan dari masyarakat dalam pengungkapan kasus tersebut," ujarnya.

Total 729 Kasus
Kasus yang dilaporkan ke Polres Kediri Kota pada 2015 mencapai 729 kasus, lebih sedikit jika dibandingkan kasus pada 2014 yang mencapai 751 kasus. Selama itu, diketahui ada penurunan kasus mencapai 22 kasus.

Sementara, untuk penyelesaian pada 2015 ada 580 kasus, lebih rendah jika dibandingkan pada 2014 yang mencapai 603 kasus. Jika dibandingkan dengan kasus yang masuk dengan penyelesaian masih ada 149 kasus yang belum tuntas.

Kasat Reskrim Polres Kediri Kota AKP Wisnu Prasetyo menambahkan sebenarnya semua anggota bergerak dalam mengungkap seluruh kasus yang masuk. Ia mengatakan, kasus tertunda itu mayoritas adalah kasus penipuan namun lewat dalam jaringan atau online.

Hanya 10 Detektif
Ia mengatakan jumlah personel yang dimiliki satreskrim adalah 65 orang, namun dari jumlah itu yang bertugas di lapangan hanya 10 orang, sementara lainnya adalah penyidik. Selain itu, kemampuan anggota juga belum semuanya canggih di bidang teknologi, sehingga ikut menghambat penyelesaian kasus tersebut.

"Sarana prasarana untuk IT (informasi teknologi) misalnya masalah penipuan online yang berbasis teknologi ini kami masih kesulitan," katanya. Ia menegaskan kasus yang tertunda tidak akan ditutup dan terus akan diselesaikan.

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

12 jam ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

7 hari ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

1 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Kembali Raih Predikat The Best Company to Work For in Asia untuk Ketujuh Kalinya

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.