Kategori: News

KURIKULUM 2013 : Pusat Kurikulum Tuding Guru Pangkal Kegagalan

Kurikulum 2013 gagal diterapkan secara nasional gara-gara banyak guru yang tak becus mengajar secara kreatif.

Madiunpos.com, MALANG — Kurikulum 2013 gagal dilaksanakan secara nasional pada tahun 2015. Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ramon Mohandas menuding ketidaksiapan guru sebagai pangkal kegagalan penerapan kurikulum baru tersebut.

Dipaparkan Ramon Mohandas di sela-sela launching buku Mengenal OJK dan Industri Jasa Keuangan (IJK) untuk SMP di SMP 8 Kota Malang, Kamis (5/2/2015), sekitar 16.000 sekolah sudah menerapkan Kurikulum 2013. Dari sejumlah itu, 622 sekolah ditunjuk Kemendikbud, namun sekitar 10.000 sekolah dari mulai SD-SMA termasuk yang menjalankannya secara mandiri.

Demi mencapai target penggunaan Kurikulum 2013 untuk semua sekolah, kata Ramon, gurulah yang harus disiapkan. Problem dalam pelaksanaan kurikulum baru itu diakui terutama ada pada kompetensi guru. Pasalnya, dia yakin dari sisi infrastruktur, mestinya tidak ada masalah.

Memang, akunya, ada salah kaprah di kalangan sekolah bahwa penggunaan Kurikulum 2013 harus dilengkapi dengan perangkat teknologi informasi. “Padahal realisasi tidak harus seperti itu. Guru bisa menggunakan infrastruktur yang ada. Yang penting guru kreatif,” ujarnya.

Karena itulah pemberlakuan kurikulum 2013 harus dibarengi dengan penyiapan tenaga guru. Gurulah yang harus dipacu agar benar-benar kompeten mengajar secara keatif.

Karena itu pula, Kemendikbud menurutnya, akan melatih guru-guru untuk menggunakan Kurikulum 2013 dalam kegiatan proses belajar-mengajar. Waktu dua tahun sebelum 2018 yang menjadi target nasional pelaksanaan Kurikulum 2013, akan dimanfaatkan Kemendikbud untuk melatih agar guru bisa kompeten dan dapat menggunakan kurikulum baru itu untuk kegiatan belajar-mengajar.

Wali Kota Malang Mochamad Anton mengatakan untuk kota tersebut, semua sekolah sudah menggunakan Kurikulum 2013 dalam kegiatan belajar-mengajar. “Kami minta Kota Malang melaporkan masalah tersebut ke Kemendikbud agar masuk data pendidikan siswa,” ujar Ramon.

 

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Sukses Luar Biasa, Obligasi dan Sukuk Berkelanjutan Pegadaian Oversubscribed 2 Kali Lipat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali mencatatkan momentum penting di pasar modal dengan kesuksesan luar biasa dalam… Read More

16 jam ago

Diikuti Lebih dari 20.000 Pelamar, Pegadaian Future Leader Program 2025 Resmi Ditutup

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian secara resmi menutup pendaftaran Pegadaian Future Leader Program (PFLP) 2025… Read More

2 hari ago

Keren, Pegadaian Raih Penghargaan Internasional The Asset Triple A Islamic Finance Awards 2025

Madiunpos.com, KUALA LUMPUR – PT Pegadaian kembali mencatatkan prestasi membanggakan di kancah global dengan meraih… Read More

2 hari ago

Gadai Tabungan Emas Hingga Bayar Angsuran Lewat Pegadaian Digital, Banyak Promo “Gajian Emas” Menanti

Madiunpos.com, JAKARTA – Berikan manfaat lebih bagi masyarakat dalam bertransaksi, Pegadaian hadirkan berbagai promo diskon… Read More

5 hari ago

Berkat Komitmen pada Pelayanan Prima, Pegadaian Raih Penghargaan

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali menegaskan posisinya sebagai lembaga keuangan yang dekat dengan masyarakat, terbukti dengan… Read More

6 hari ago

Pegadaian Ajak Masyarakat Berinvestasi Aman di Era Digital

Madiunpos.com, JAKARTA -- PT Pegadaian mengajak masyarakat untuk lebih bijak dan cerdas dalam merencanakan keuangan… Read More

7 hari ago

This website uses cookies.