Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi. (detik.com)
Madiunpos.com, SURABAYA -- Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK negeri secara online sejak Senin (8/6/2020) lalu. Ada beberapa kesalahan unik yang dilakukan pendaftar sehingga ia tidak bisa mendapat PIN.
Salah satu kesalahan yang bikin geli itu adalah peserta mengunggah foto keluarga dalam berkas persyaratan. Padahal yang diminta foto Kartu Keluarga.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi, Jumat (12/6/2020). Ia mengatakan pendaftaran PPDB SMAN/SMKN secara online bisa diakses melalui https://ppdbjatim.net/. Jika semua syarat terpenuhi, maka peserta akan mendapatkan pin pendaftaran.
Update Covid-19 Jatim! Tambah 265 0rang, Tembus 7.096 Kasus
Namun ada sejumlah calon siswa yang belum bisa mendapatkan pin. Hal ini karena ada beberapa kesalahan yang kerap dilakukan. Salah satunya, saat mengunggah berkas surat keterangan lulus. Wahid menyebut banyak siswa yang justru salah mengunggah foto map dari surat tersebut.
"Masalah yang sering timbul dari hasil verifikasi adalah surat keterangan lulus, karena ijazahnya belum keluar. Tapi yang diupload ini salah, jadi ada yang diupload itu mapnya, bukan surat keterangan lulusnya," ungkap Wahid di Gedung Negara Grahadi Surabaya, seperti dikutip dari detik.com.
"Kemudian persyaratan lain juga ada kartu keluarga yang harus diupload lah ini bukan kartu keluarga yang diupload tetapi foto keluarga. Nah ini terjadi," imbuh Wahid.
Dianggap Berhasil, Uji Coba New Normal di Ponorogo Bakal Diperluas
Selain itu, kesalahan yang kerap dilakukan pendaftar yakni kesalahan mengunggah Kartu Keluarga (KK). Banyak siswa yang justru mengunggah foto keluarganya.
Sementara itu, dari data yang ada, Wahid memaparkan di Jawa Timur ada 423 SMAN dengan kapasitas 121.141 siswa. Sedangkan untuk SMKN ada 292 sekolah yang menampung siswa baru 127.845 siswa. Sehingga total kapasitas 248.986 siswa.
Sementara untuk pengajuan pin mulai Senin (8/6) sampai Kamis (11/6) pukul 18.00 WIB mencapai 236.150 siswa atau sudah 95% dari kapasitas SMKN dan SMAN. Wahid menyebut ada sejumlah siswa yang belum bisa mendapatkan pin karena kesalahan pada pengunggahan berkas.
Hina Kiai Lewat FB, Seorang Ibu Rumah Tangga Jadi Tersangka Ujaran Kebencian
"Namun pengajuan pin yang diverifikasi oleh petugas yang sudah terverifikasi sejumlah 202.909 siswa," lanjut Wahid.
Kendati demikian, Wahid meminta para calon siswa hingga wali murid tak gelisah. Karena, masih ada beberapa hari untuk memperbaiki dan melengkapi berkas sebelum pendaftaran ditutup.
"Pengambilan pin ini dibuka sampai tanggal 20 Juni 2020. Jadi masih ada waktu 9 hari dan dijamin semua pendaftar yang memenuhi ketentuan pasti mendapatkan pin," pungkasnya.
Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More
Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali buktikan posisinya sebagai gold ecosystem leader. Kali ini Pegadaian meraih penghargaan… Read More
This website uses cookies.