Kategori: News

LONGSOR PONOROGO : 7 Anjing Pelacak Kesulitan Mendeteksi Jasad Korban Longsor Banaran

Longsor Ponorogo, tujuh anjing pelacak dikerahkan untuk mendeteksi jasad yang tertimbun longsor.

Madiunpos.com, PONOROGO -- Tujuh ekor anjing pelacak yang dikerahkan untuk mencari 25 korban yang tertimbun longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, kesulitan mendeteksi bau mayat pada korban lantaran ketebalan tanah longsoran.

Pantauan Madiunpos.com di lokasi, Kamis (6/4/2017) siang, empat ekor anjing pelacak dari kepolisian dikerahkan untuk mendeteksi keberadaan jasad korban di lokasi longsor sektor B. Keempat ekor anjing itu menyisir lokasi yang telah dipetakan tim.

Direktur Sabhara Polda Jawa Timur, Kombes Pol. Ahmad Rudy Mulyanto, mengatakan ada tujuh ekor anjing pelacak yang diterjunkan untuk mencari korban longsor di Desa Banaran. Dua anjing pelacak merupakan milik Polda Jatim, sedangkan lima ekor anjing lainnya bantuan dari Mabes Polri.

"Kemarin kami mendapatkan bantuan lima ekor anjing pelacak beserta sembilan personel pendamping anjing dari Mabes Polri. Saat ini ada tujuh ekor anjing pelacak," kata dia kepada wartawan di lokasi, Kamis.

Rudy menuturkan hasil evaluasi yang dilakukan setelah menerjunkan tujuh anjing pelacak ini, yaitu mengenai sulitnya medan. Anjing pelacak itu kesulitan mendeteksi jasad korban lantaran ketebalan tanah yang menimbun mencapai 20 meter.

Padahal kemampuan anjing pelacak ini hanya bisa mengendus sampai 10 meter kedalaman tanah saja. "Anjing pelacak ini sudah bisa mendeteksi jasad manusia dan bangkai hewan. Tetapi, memang anjing ini hanya mampu mengendus maksimal 10 meter di kedalaman tanah," jelas dia.

Untuk itu, petugas pendamping anjing pelacak itu selalu membuat lubang di dalam tanah dengan tongkat besi. Ini supaya bau jasad di dalam tanah bisa keluar di permukaan dan bisa diendus anjing.

Menurut dia, pengerahan anjing pelacak ini sangat penting untuk membantu tim pencari yang menggunakan alat berat bisa efektif bekerja. Petugas yang menggunakan alat berat akan kesulitan jika tidak ada lokasi-lokasi yang dianggap berpotensi ada jasad korban.

"Kalau bekerja dengan cara acak kan susah. Untuk itu perlu adanya deteksi dari anjing pelacak," jelas dia.

Dia memastikan anjing yang diterjunkan ke lokasi longsor memiliki kemampuan untuk itu. Secara pengalaman, beberapa anjing dari Mabes Polri sudah kerap kali diterjunkan dan berhasil menemukan jasad di lokasi bencana di tanah air.

Suharsih

Dipublikasikan oleh
Suharsih

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

3 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

4 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

1 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.