Kategori: News

LONGSOR PONOROGO : Takut Kena Longsor, Warga Talun Bertahan di Balai Desa

Longsor Ponorogo mengancam hunian warga di Desa Talun, Kecamatan Ngebel.

Madiunpos.com, PONOROGO - Ratusan warga Dukuh Krajan, Desa Talun, Kecamatan Ngebel masih bertahan di Balai Desa setempat, Senin (18/4/2016) pagi.

Bahkan, jumlah warga yang mengungsi semakin naik dari awalnya 35 keluarga saat ini bertambah menjadi 38 keluarga. Warga masih takut adanya longsor susulan yang terjadi di wilayah itu.

Pantauan Madiunpos.com di Desa Talun, Senin, sejumlah warga masih berdiam di Balai Desa Talun. Mereka membawa sejumlah barang bawaan seperti pakaian dan peralatan tidur.

Sementara, material longsoran berupa batu dan tanah merusak jalan kampung yang ada di desa itu. Lantai rumah milik warga juga terlihat merekah karena getaran dari tanah longsor itu.

Data dari perangkat desa setempat, jumlah keluarga yang mengungsi yaitu 39 keluarga. Jumlah keluarga yang mengungsi ini naik dibandingkan sebelumnya yang hanya 35 keluarga.

Seorang warga yang mengungsi, Darno, 45, mengatakan sudah mengungsi di Balai Desa Talun sejak Minggu (17/4/2016) malam. Dia beserta istri dan anak-anaknya mengungsi karena takut rumah mereka diterjang material longsoran.

Sejumlah warga Dukuh Krajan, Desa Talun, Kecamatan Ngebel, Ponorogo, mengungsi di Balai Desa Talun, Senin (18/4/3016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Dia menyampaikan Senin pagi melihat kondisi rumahnya dan setelah itu kembali lagi ke balai desa untuk beristirahat.

"Ini tadi pulang membawa pakaian dan alas untuk tidur. Kami takut kalau saat kami terlelap tidur, longsor akan bergerak dan menerjang rumah. Untuk itu, kami lebih memilih tinggal di balai desa," kata dia saat berbincang dengan Madiunpos.com.

Darno menambahkan sejumlah barang perabotan rumah tangga sudah diamankan di dalam rumah. Dia mengaku masih takut ketika ada longsor susulan yang menerjang rumahnya.

Pengungsi lainnya, Kasni, menyampaikan berada di balai desa sejak Minggu malam. Pada Minggu, hujan mengguyur wilayah itu dengan deras. Kondisi tersebut membuat tanah di Gunung Bayon bergerak dan longsor.

"Longsoran material belum sampai menerjang rumah. Tetapi, kami takut untuk tinggal di rumah. Untuk itu kami lebih memilih mengungsi ke balai desa yang lebih aman," jelas dia.

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Juara Microsoft Excel World Championship Indonesia, Tim Pegadaian Siap Berlaga di E-Sport Edutainment Dunia

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menorehkan prestasi gemilang dengan menyabet seluruh gelar juara di Microsoft… Read More

20 jam ago

Pegadaian Serahkan Hibah Sistem Teknologi Daur Ulang Air Hujan dan Air Wudu untuk Masjid Salman ITB

Madiunpos.com, BANDUNG — Komitmen Pegadaian terhadap lingkungan berkelanjutan di lingkungan kampus dan tempat ibadah semakin… Read More

5 hari ago

Beri Layanan Sepenuh Hati, Contact Center Pegadaian Borong Penghargaan di Ajang ICCA 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Indonesia Contact Center Association… Read More

5 hari ago

Pegadaian Raih Kembali Sertifikat ISO 22301:2019, Wujud Komitmen Terhadap Standar Operasional Global

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali membuktikan komitmennya terhadap standar operasional global, dengan sukses meraih kembali sertifikat… Read More

1 minggu ago

Permintaan Emas Melonjak, Galeri 24 Pastikan Stok Emas Batangan Tersedia di Semua Outlet

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian melalui anak usahanya Galeri 24 siap penuhi kebutuhan masyarakat dalam… Read More

1 minggu ago

Bagi-bagi Rezeki! Pegadaian Umumkan 450 Pemenang Badai Emas 2025 Periode 1

Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali menggelar pengundian program loyalitas tahunannya, Badai Emas Pegadaian 2025.… Read More

1 minggu ago

This website uses cookies.