Kategori: News

Mbah Harjo, Manusia Tertua Asal Blitar Meninggal di Bulan Suci

Madiunpos.com, BLITAR -- Harjo Suwito atau Harjo Gentelot, manusia tertua asal Blitar, Jawa Timur, meninggal dunia. Sosok Mbah Harjo pernah viral di medsos karena dia dikabarkan telah berusia 200 tahun pada 2018 silam.

Informasi meninggalnya warga Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, juga viral di media sosial. Mbah Harjo dikabarkan tutup usia, Selasa (21/5/2019) sore, tepat di malam 17 Ramadan atau Nuzulul Quran.

Mbah Harjo yang tinggal dengan seorang anaknya, dikabarkan mengalami sakit degeneratif, mengingat usianya yang sudah sepuh. Namun pria dengan enam istri ini menolak dibawa ke layanan medis untuk berobat.

"Sebelumnya sempat diajak oleh Kapolsek Gandusari untuk berobat namun beliau tidak mau. Akhirnya mengembuskan napas terakhir kemarin sore. Dan dimakamkan siang tadi di TPU desa terdekat," kata Kasubag Humas Polres Blitar Iptu M. Burhanudin saat dimintai konfirmasi Detikcom, Rabu (22/5/2019).

Hingga Mbah Harjo meninggal, tidak ada yang bisa memastikan usia sebenarnya pria tersebut.

Berdasarkan catatan kependudukan di Kantor Desa Gadungan, Mbah Harjo lahir 1 Juli 1925. Namun kepala desa yakin, sesepuh desa itu lebih tua dari tahun kelahiran yang tercantum di datanya.

"Saya tidak yakin data itu benar. Saya justru yakin, Mbah Harjo lahir sebelum tahun 1900. Bisa jadi antara tahun 1880 atau 1890. Karena saat Kelud meletus tahun 1901, beliau sangat gamblang menceritakan situasi desa ini saat itu. Beliau sudah remaja," jelas Kepala Desa Gadungan, Widodo, saat diwawancarai Detikcom satu tahun silam.

Saat ditanya kapan lahirnya, pria yang mempunyai enam istri itu mengaku tidak ingat tahun kelahirannya. Tetapi, Mbah Harjo mengetahui Gunung Kelud meletus sebanyak enam kali. Gunung Kelud diketahui meletus pada tahun 1901, 1918, lalu 1951. Selanjutnya meletus kembali pada tahun 1965, 1990, dan terakhir tahun 2014.

Dengan bahasa Jawa halus, kakek yang dinilai "orang pintar" saat itu mengaku tidak mengetahui pasti kapan tahun kelahirannya. Dia hanya ingat cerita ibunya, kalau hari kelahirannya tepat Selasa Kliwon penanggalan Jawa.

Mbah Harjo diakui sebagai sesepuh dan panutan di desanya. Selagi masih muda, Harjo dikenal punya keahlian menemukan beberapa candi dan situs bersejarah lain di sisi utara wilayah Kabupaten Blitar.

Kini Mbah Harjo telah kembali kepada Sang Pencipta. Mbah Harjo wafat di Bulan Suci yang penuh berkah. Jenazah Mbah Harjo disalatkan sebelum diantar ke liang lahat. 

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

3 hari ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

4 minggu ago

Pegadaian Catat Kinerja Gemilang di Q3 2025 Berkat Komitmen Jadi Akselerator Inklusi Keuangan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More

4 minggu ago

Berkat ATM Emas, Pegadaian Raih Penghargaan Best Innovation di BRI Subsidiaries Forum Q3 2025

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali buktikan posisinya sebagai gold ecosystem leader. Kali ini Pegadaian meraih penghargaan… Read More

4 minggu ago

This website uses cookies.