Kategori: News

MEA : Inilah yang Dilakukan Pejabat di Madiun Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean

MEA atau Masyarakat Ekonomi Asean tinggal menghitung hari. Kini pejabat mulai dipersiapkan menyambut MEA.

Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Pasar bebas ASEAN secara tak langsung telah memaksa masyarakat Indonesia untuk melakukan langkah-langkah strategis. Salah satunya dengan menyiapkan kemampuan berbahasa Inggris sebagai bahasa Internasional.

Di Kota Madiun, upaya untuk menyambut pasar bebas Asean atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sudah digalakkan dengan meningkatkan kapasitas pejabatnya dalam berbahasa asing. Dan Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa yang direkomendasikan.

Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Madiun, Sutarto, mengatakan bahwa Bahasa Inggris kini sudah menjadi keharusan jika ingin bersaing di pasar bebas ASEAN. Terkait itulah, pihaknya sangat mendukung langkah Pemkot Madiun yang gencar mengirim para pejabatnya untuk belajar Bahasa Inggris di lembaga-lembaga kursusan.

“Saya salah satunya. Kemarin, saya baru saja ikut pelatihan kursus Bahasa Inggris di Surabaya,”paparnya saat berbincang dengan Madiun Pos di ruang kerjanya, Senin (13/4/2015).

Sutarto mengakui, belajar Bahasa Inggris di usianya yang tak lagi muda cukup berat baginya. Bukan saja karena kesibukannya, melainkan juga kemampuan menghapal juga sudah berbeda jauh ketika saat masih muda.

“Tapi, ya tetap harus berlatih. Karena MEA sudah menjadi keniscayaan,” paparnya.

Sebagaimana diketahui, tujuan dibentuknya MEA untuk meningkatkan stabilitas  perekonomian di kawasan ASEAN, serta diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah di bidang ekonomi antar negara ASEAN.

ASEAN merupakan kekuatan ekonomi ketiga terbesar setelah Jepang dan Tiongkok, di mana terdiri dari 10 Negara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja.

 

Pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) berawal dari kesepakatan para pemimpin ASEAN dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pada Desember 1997 di Kuala Lumpur, Malaysia. Kesepakatan ini bertujuan meningkatkan daya saing ASEAN serta bisa menyaingi Tiongkok dan India untuk menarik investasi asing. Modal asing dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan warga ASEAN.

 

Aries Susanto

Dipublikasikan oleh
Aries Susanto

Berita Terkini

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

6 hari ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Catat Kinerja Gemilang di Q3 2025 Berkat Komitmen Jadi Akselerator Inklusi Keuangan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More

2 minggu ago

Berkat ATM Emas, Pegadaian Raih Penghargaan Best Innovation di BRI Subsidiaries Forum Q3 2025

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali buktikan posisinya sebagai gold ecosystem leader. Kali ini Pegadaian meraih penghargaan… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Gelar Festival Tring! di 12 Kota Se-Indonesia, Ada Promo Emas Loh!

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian sambut meriah kehadiran aplikasi terbarunya Tring! by Pegadaian, dengan menggelar Festival Tring!… Read More

2 minggu ago

Bea Cukai Solo Ungkap Temuan Rokok Ilegal di Soloraya Naik 70% Dibanding 2024

Madiunpos.com, BOYOLALI -- Bea cukai Solo musnahkan 12,4 juta batang rokok ilegal yang secara seremonial… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.