Kategori: Kisah UnikNews

Menyibak Fenomena Bocah Disunat Jin, Medis Punya Jawabannya

Madiunpos.com, PROBOLINGGO -- Kabar bocah disunat jin bukanlah hal baru di Tanah Air. Tentunya si bocah di sini adalah anak laki-laki. Meski sudah sering terdengar, fenomena bocah disunat jin tetap saja bikin heboh warga.

Seperti yang terjadi di Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo. Ada seprang bocah lima tahun berininisial OES yang berasal dari kecamatan tersebut dikabarkan disunat jin. Asumsi ini muncul setelah alat kelamin putra dari Eki Yunita Sari ini mendadak berubah bentuk, seperti habis disunat. Padahal orang tua maupun keluarga tak ada yang membawa si bocah sunat. Kejadian ini diketahui Sabtu (29/8/2020).

Seperti dilansir detik.com, kala itu Eki dan nenek OES, Hafana, hendak mengganti baju bocah tersebut seusai dimandikan. Saat menaburkan bedak, mereka kaget melihat alat kelamin OES sudah berubah dan tampak seperti habis disunat. Hafana kemudian bertanya kepada sang cucu, apakah merasa sakit dengan kondisi alat kelamin yang seperti habis disunat? Lalu OES mengaku tidak.

Kabar Bocah TK Gagal Disunat Genderuwo Bikin Heboh Warga Tuban

Bahkan usai memakai baju dan dikasih bedak, bocah itu langsung bermain bersama teman-teman sebayanya. Seperti biasanya.

"Saya kaget melihat kemaluannya seperti sudah terkhitan, ditanya sakit, cucu bilang tidak sakit kok, tidak mengeluarkan darah sama sekali," kata Hafana, Senin (31/8/2020).

"Bentuknya sempurna seperti sudah terkhitan dan sembuh. Pakai celana dalam tidak merasakan sakit dan langsung bermain sama teman-temannya seperti biasanya," pungkasnya.

Tanya Orang "Pintar"

Kejanggalan ini mendorong pihak keluarga OES bertanya kepada orang yang dianggap "pintar". Kakek OES, Sunarto, mendatangi orang "pintar" tersebut  yang ia sebut kiai. Lalu Sunarto diminta menggelar selamatan kecil. Sebagai tanda kalau cucunya sudah dikhitan.

KISAH LUCU : Kocak, Dua Bocah Ini Dikejar-Kejar Polisi Gara-Gara Kabur saat Mau Disunat, Inilah Kisahnya

"Setelah saya lihatkan ke kiai, disuruh oleh kiainya membuat selamatan bubur 5 macam, dan jajanan pasar 7 macam, teh dan kopi. Juga sate satu tusuk dan ikan lele, ditaruh di pinggir sungai," kata Sunarto.

"Setelah selesai membuat sesajen dan didoain sama kiai, cucu saya dikasi minum dan kalung, agar selamat setelah dikhitan" imbuhnya.

Parafimosis

Sementara itu, dokter spesialis bedah, dr Abraar Kuddah, berbeda pendapat dengan si kiai. Ia menyebut apa yang dialami OES adalah parafimosis. Bukan disunat jin.

Abraar menjelaskan parafimosis merupakan kondisi di mana kulup penis tidak dapat ditarik ke depan. Sehingga penis tersebut tampak seperti habis disunat, meski belum pernah disunat. Menurutnya, bocah tersebut harus segera diperiksakan ke dokter terdekat. Atau dikhitan secara medis seperti anak pada umumnya.

"Fenomena alat kelamin terkhitan sering terjadi. Bahasa medis menyebutnya parafimosis. Dan sebaiknya dibawa ke dokter ahli terdekat. Atau dilakukan khitan secara medis," jelas dr Abrrar.

Bersepeda Jadi Tren, Pasutri Muda di Madiun Ini Serius Geluti Usaha Rental Sepeda

Ia menambahkan, soal sebutan disunat jin yang berkembang di masyarakat tidak benar adanya. Parafimosis biasanya terjadi pada anak saat bermain maupun tidur.

Mengutip alodokter.com, Parafimosis dapat terjadi di segala usia, namun lebih sering terjadi pada anak-anak dan lansia. Parafimosis akan menimbulkan rasa sakit dan bengkak di ujung penis. Kondisi ini harus segera ditangani untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Parafimosis terjadi saat kulup penis yang ditarik ke belakang tidak dapat dikembalikan ke posisi semula. Seseorang dapat menarik kulup ketika melakukan aktivitas tertentu, contohnya berhubungan seksual, membersihkan penis, buang air kecil. Selain itu bisa juga saat menjalani pemeriksaan penis oleh dokter, atau saat dipasangkan kateter.

Gejala Parafimosis

Ketika mengalami parafimosis, penderita akan merasakan gejala berupa rasa sakit dan pembengkakan di ujung penis. Di samping itu, terhalangnya aliran darah ke penis akan menyebabkan perubahan warna ujung penis menjadi merah tua atau biru. Penderita parafimosis juga akan kesulitan saat buang air kecil.

Apabila tidak segera ditangani, kondisi ini berpotensi menyebabkan kematian jaringan penis (gangrene). Kondisi ini berbahaya dan harus segera diobati.

Kapan harus ke dokter

Segera ke dokter jika kulup yang ditarik ke belakang tidak bisa kembali ke posisi semula. Penanganan yang cepat dapat meredakan rasa nyeri dan mengatasi gangguan aliran darah yang terjadi, sehingga mencegah kerusakan penis lebih lanjut.

Kaled Hasby Ashshidiqy

Dipublikasikan oleh
Kaled Hasby Ashshidiqy

Berita Terkini

Rayakan HUT ke-2, Norma Aesthetic Clinic Madiun Tawarkan Diskon hingga 90 Persen

Madiunpos.com, MADIUN – Norma Aesthetic Clinic Madiun (NACM) merayakan hari jadinya yang ke-2 dengan menggelar… Read More

2 hari ago

Perkuat Integritas dan Inovasi Hukum, Divisi Legal PT Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia’s In-House Counsel Awards 2025

Madiunpos.com, NUSA DUA-PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di bidang tata kelola dan hukum, dengan… Read More

4 hari ago

Pegadaian Luncurkan Super Apps Tring!, Integrasikan Ekosistem Emas dan Keuangan Digital

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menandai babak baru transformasi digitalnya dengan meluncurkan super apps terbaru,… Read More

5 hari ago

Juara Microsoft Excel World Championship Indonesia, Tim Pegadaian Siap Berlaga di E-Sport Edutainment Dunia

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menorehkan prestasi gemilang dengan menyabet seluruh gelar juara di Microsoft… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Serahkan Hibah Sistem Teknologi Daur Ulang Air Hujan dan Air Wudu untuk Masjid Salman ITB

Madiunpos.com, BANDUNG — Komitmen Pegadaian terhadap lingkungan berkelanjutan di lingkungan kampus dan tempat ibadah semakin… Read More

2 minggu ago

Beri Layanan Sepenuh Hati, Contact Center Pegadaian Borong Penghargaan di Ajang ICCA 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Indonesia Contact Center Association… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.