Kategori: News

Misteri Kematian Sekeluarga di Blitar, Ini Hasil Autopsi Jenazah Bapak dan 2 Anak

Madiunpos.com, BLITAR - Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan autopsi dua jasad anak S, 67, pria yang gantung diri, menguak beberapa fakta lain. Sang anak perempuan sempat melawan saat lehernya ditekan.

Kasatreskrim Polres Blitar, AKP Donny Kristian Bara'langi, membeberkan beberapa hal janggal dari hasil autopsi jasad NF, 22, dan SM, 9. Dari beberapa luka di bagian leher, diduga dua anak S ini ditekan dengan keras bagian leher mereka dalam kondisi sedang tidur pulas.

"Luka lebam dan memar di bagian leher itu terjadi ketika mereka berdua masih hidup. Kami menduga, leher mereka ditekan sangat kuat ketika kondisi tidur lelap. Namun si anak perempuan sempat melawan," ujar Donny dimintai konfirmasi detikcom, Sabtu (30/1/2021).

Aksi Terjang Genangan Air Pakai Mobil, 6 ABG di Probolinggo Menyerahkan Diri

Tanda-tanda perlawanan itu, lanjut dia, ada bekas luka di bagian kuku NF dan luka di pipi. Kemudian posisi kaki NF ketika ditemukan, seperti melakukan gerakan perlawanan yang tertahan.

Begitu juga yang terjadi dengan si adik SM. Bagian lehernya mendapatkan tekanan sangat keras ketika kondisi tidur lelap.

"Kami bawa sampel kuku NF, kemudian sampel kuku bapaknya, S, ke Labfor Polda Jatim. Begitu juga dengan bantal dan boneka yang ditemukan di kamar anak. Apakah tekanan keras di bagian leher dua anak S ini dilakukan dengan kaki atau tangan, lalu siapa pelakunya, itu yang masih dalam proses penyelidikan," ungkapnya.

Trenggalek Ranking 1 Kasus Aktif Covid-19 di Jatim

 

Sampel Lambung

Selain sampel kuku, penyidik Polres Blitar juga membawa sampel lambung anak lelaki SM ke Labfor Polda Jatim. Hal ini untuk mengetahui secara pasti, apakah ada indikasi anak lelaki S itu sebelum tidur diracun.

Dari hasil autopsi itu juga terungkap, jarak kematian antara sang bapak S dengan kedua anaknya hampir bersamaan. Namun kedua anak S diketahui meninggal terlebih dahulu dan tak lama kemudian si bapak menyusul tewas dengan cara gantung diri di seutas kain panjang di kamar depan. Apakah bisa dikatakan kedua anak S merupakan korban pembunuhan ?

"Kami masih gelar perkara. Sabar tunggu dulu ya kesimpulannya bagaimana," pungkasnya.

Kata WHO Penularan Covid-19 Tertinggi Saat Makan Bersama

Haryono Wahyudiyanto

Dipublikasikan oleh
Haryono Wahyudiyanto

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

6 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

6 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.