Bupati Madiun, Ahmad Dawami saat memberikan keterangan kepada wartawan di Pendapa Kabupaten Madiun, Senin (16/3/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)
Madiunpos.com, MADIUN -- Nekat mudik ke Kabupaten Madiun, seorang warga Tangerang, Banten, dilarikan ke RSUD dr. Soedono Madiun setelah mengalami sesak napas. Pasien yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) itu sudah tinggal selama dua pekan di rumah neneknya di Kabupaten Madiun.
"Sudah dibawa ke Soedono [RSUD dr. Soedono] kemarin siang, Selasa [7/4/2020], sesak napas. Itu rumahnya Tangerang nekat mudik ke Madiun dan tinggal di rumah neneknya yang ada di Kecamatan Jiwan," kata Bupati Madiun, Ahmad Dawami, Rabu (8/4/2020), seperti dikutip dari detik.com.
Bupati yang akrab disapa Kaji Mbing itu mengungkapkan yang bersangkutan ternyata memiliki riwayat penyakit penyerta yakni bronkitis dan asam lambung. Kini ia menjalani perawatan di ruang isolasi.
Jatim Belum Ada PSBB, Kemampuan Daerah Jadi Pertimbangan
Tidak ingin kecolongan, Kaji Mbing bertindak cepat dengan memerintahkan jajarannya untuk segera melakukan penyemprotan disinfektan ke lingkungan tempat tinggal pemudik tersebut. Penyemprotan dilakukan secara langsung tadi malam di salah satu desa di Kecamatan Jiwan.
"Langsung tidak menunggu lama kami perintahkan tim Gugus Tugas untuk lakukan penyemprotan. Seketika tadi malam," kata Kaji Mbing.
Ketua Tim Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Madiun, Muhammad Zahrowi, mengatakan warga Tangerang tersebut baru ditetapkan sebagai PDP begitu tiba di Madiun. Ia mudik sekitar 2 pekan lalu di rumah neneknya di Jiwan. Saat dinyatakan PDP, ia diperintahkan mengisolasi diri di rumah neneknya.
Tak Jadi Sekolahan, Pemkot Madiun Siapkan Asrama Haji untuk Isolasi Pemudik
"Sudah tadi malam kami lakukan penyemprotan disinfektan di dua lokasi di Kecamatan Jiwan tempat tinggal pemudik itu. Kami juga mengimbau untuk masyarakat melakukan upaya hidup bersih," paparnya.
Sementara itu, Kaji Mbing kembali mengingatkan para perantau untuk menunda mudik selama pandemi virus corona atau Covid-19. "Sudah sering kali saya mengimbau untuk sementara sayangi keluarga dengan menahan jangan mudik dahulu. Biarkan pemerintah untuk menangani bencana ini," kata kaji Mbing.
Ia juga sudah meminta perantau Paguyuban Madiun (Paguma) tidak pulang kampung dulu. Imbauan perantau untuk tidak pulang sudah disampaikan sejak 27 Maret lalu. Surat imbauan dikirimkan kepada pengurus komunitas Paguma di lima kota besar di Indonesia. Yakni Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Batam.
Bupati Ponorogo Minta RS Swasta Ikut Sediakan Ruang Isolasi Corona
"Sudah dikirimkan kepada ketua paguyuban di masing-masing kota besar, untuk menyampaikan kepada semua teman seperantauan agar patuh imbauan pemerintah. Tetap di tempat saat ini bekerja jangan pulang sebelum kondisi aman," kata Kaji Mbing.
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More
Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More
This website uses cookies.