Kategori: News

Nelayan Trenggalek Hentikan Aktivitas Gara-Gara Cuaca Buruk

Nelayan Trenggalek terpaksa tak melaut gara-gara cuaca buruk.

Madiunpos.com, TRENGGALEK — Sebagian besar nelayan dari seputaran Pelabuhan Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menghentikan sementara aktivitas melaut akibat cuaca buruk dampak musim penghujan.

"Sudah hampir sepekan ini para nelayan sudah menghentikan aktivitas [melaut]. Ikan susah ditangkap saat penghujan seperti ini," ujar Tumper (50), salah seorang buruh nelayan di Pelabuhan Prigi, Senin (21/12/2015).

Menurutnya, perubahan musim menjadi penanda alami bagi nelayan dalam setiap menjalankan segala aktivitas melaut, dan menjadi pengetahuan tradisional yang bersifat turun-temurun. Perburuan ikan akan dihentikan dalam jangka waktu cukup lama, yakni hingga sekitar Maret-April, menyesuaikan dengan perubahan iklim.

"Sekarang ini, hanya nelayan dengan kapal yang memiliki perlengkapan lampu sorot yang masih melaut. Namun itupun hasilnya paling hanya ikan rengis atau layang untuk dipindang atau diasinkan," trang Istiana, pemilik kapal sekaligus usaha pemindangan di sekitar Pantai Prigi, Desa Tasikmadu, Trenggalek.

Informasi yang dihimpun Kantor Berita Antara dari sejumlah nelayan Trenggalek, dari total sekitar 200 kapal jenis purse seine atau porsen berkapasitas 20 orang anak buah kapal (ABK) yang beroperasi di Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, hanya sekitar 10% yang nekat melaut di masa penghujan.

Sementara Alih Usaha
Mereka memburu peruntungan dengan mengandalkan perlengkapan lampu sorot guna memancing ikan berkumpul di sekitar kapal sebelum kemudian dijaring. "Melaut model seperti itu hanya adu keberuntungan. Masalahnya saat hujan seperti ini, selain arus tidak menentu ikan-ikan cenderung bersembunyi di kedalaman dan sulit dideteksi menggunakan mata biasa," kata Mat Pelur, nelayan lain memberi gambaran.

Selain kelompok kapal besar, aktivitas kapal-kapal kecil jenis slerek juga nyaris berhenti total. Nelayan Trenggaaalek memilih melakukan aktivitas perbaikan ringan atau membiarkan kapal-kapal mereka tertambat di tepi kolam labuh, sementara pemilik atau ABK mengadu peruntungan pekerjaan di darat. "Jika memasuki musim tidak melaut seperti ini, banyak buruh nelayan atau ABK yang bekerja di luar kota," ujar Anjar.

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

4 hari ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

1 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Kembali Raih Predikat The Best Company to Work For in Asia untuk Ketujuh Kalinya

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah Catat Pertumbuhan Tertinggi Nasional pada Tahun 2025

Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.