Kategori: News

RUSUH SUPORTER : Perguruan Silat hingga Suporter Bentrok, Salahkah Pemerintah?

Rusuh suporter dinilai member Paguyuban Madiun (Paguma) sebagai muara kesalahan pemerintah yang tidak cakap dan amburadul.

Madiunpos.com, MADIUN — Pengguna akun Facebook Pramono Hadi, Selasa (22/12/2015) pagi, mengutarakan pendapat terkait rusuh suporter di grup Facebook Paguma (Paguyuban Madiun). Menurut dia, kerusuhan suporter hingga perang antarperguruan pencak silat bisa terjadi sebagai dampak atas pemerintahan yang kurang cakap dan amburadul.

"Perang antar suporter di Sragen, perang antar Ormas di Bali, gesekan TNI-Polri di beberapa tempat, perang antar perguruan silat di bebedapa kota, ricuh di DPR, dan masih banyak lagi. Itu potret carut marut dan amburadulnya pemerintah sekarang ini. Begitu mudahnya orang menghilangkan nyawa orang lain, saling bunuh," tulis Pramono Hadi.

Pramono Hadi menyebut kerusuhan suporter hingga perang antarperguruan silat tidak terjadi pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Menurut dia, sangat jarang ditemukan kasus kriminalitas pada masa Orde Baru.

"Waktu saya masih kecil zaman pemerintahan Presiden Soeharto hal-hal begitu [kerusuhan] adalah sesuatu yang tabu dan tidak ada. Pada zaman itu orang terkena kasus kriminal dan dipenjara sangat jarang sekali. Tapi zaman pemerintahan sekarang melihat orang terkena kasus kriminal dan dipenjara merupakan hal biasa," lanjut Pramono Hadi.

Kesalahan Individu
Pantauan Madiunpos.com di Facebook, Selasa pagi, pendapat Pramono Hadi tersebut langsung mendapat 18 komentar dan disukai enam akun Facebook. Sebagian besar komentar membantah pendapat Pramono Hadi yang menganggap kerusuhan suporter hingga perang antarperguruan silat merupakan kesalahan pemerintah sekarang.

Pemilik akun Facebook Hany Putranto menyampaikan kebobrokan pemerintahan Presiden Soeharto tidak diberitakan seperti sekarang. "Kalau dulu g diberitakan seolah semua aman, padahal bobrok... Sekarang media bebas memberitakan sesuai keadaan," jelas Hany Putranto di kolom komentar.

Sementara itu, pengguna akun Facebook Agung Eko Nurcahyono menilai kerusuhan suporter hingga perang antarperguruan pencak silat bukan kesalahan lembaga atau pemerintah sekalipun, melainkan individu masyarakat. "Yg salah itu bukan lembaga, ormas, media/pun kumpulan laennya... Tapi yg salah itu individu/kita sendiri masing'. Yg menjalani itu bukan lembaga, tapi kita sebagai individu. Jadi yg salah itu manusia itu sendiri. Intinya introspeksi, memperbaiki & mawas diri," komentar Agung Eko Nurcahyo.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

6 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

7 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.