Kategori: News

Omzet Pedagang Cabai di Kota Madiun Merosot Tajam

Tingginya harga cabai berdampak pada pedagang dan konsumen.

Madiunpos.com, MADIUN - Omzet penjualan sejumlah pedagang cabai di pasar tradisional di Kota Madiun Jawa Timur merosot tajam akibat masih tingginya harga komoditas pedas tersebut di kisaran Rp95.000 hingga Rp100.000 per kilogram.

Salah satu pedagang cabai di Pasar Besar Madiun, Kesi, mengatakan, sebelum harganya naik, ia memiliki stok cabai 20 kilogram per harinya. Namun, setelah harganya melejit, ia hanya bisa menjual lima kilogram saja per hari.

"Pembeli semua mengurangi belanjanya. Pelanggan juga membeli cabai hanya setengah, bahkan hanya seperempat kilogram saja," ujar Kesi kepada wartawan di Pasar Besar Madiun, Sabtu (21/1/2017).

Hal yang sama juga dikatakan Yatin, pedagang lainnya. Menurut dia, mahalnya harga cabai telah menurunkan daya beli konsumen. Kondisi ini membuat pedagang ikut-ikutan mengurangi jumlah kulakan karena takut sisanya membusuk dan semakin rugi.

"Harga cabai masih mahal. Akibatnya orang-orang atau pmbeli tidak mau beli dalam jumlah besar," kata Yatin.

Dia menjelaskan, kenaikan harga cabai tersebut disebabkan karena minimnya pasokan cabai dari petani. Musim hujan seanjang tahun 2016 telah membuat cabai mudah busuk dan gagal dipanen. Jika cuaca cerah, kata dia, harga cabai kemungkinan bisa normal.

Di Pasar Sleko Kota Madiun, para pedagang juga memutuskan untuk mengurangi stok dagangan cabainya. Kartini misalnya, sejak harga cabai merangkak dari Rp80.000 ke atas per kilogramnya, ia hanya menjual empat hingga lima kilogram cabai saja.

"Sebelumnya, bisa menjual hingga mencapai 10 sampai 15 kilogram cabai rawit per hari. Sekarang bisa lebih dari lima kilogram saja, sudah bagus," kata pedagang itu.

Di sisi lain, konsumen memilih untuk realistis dengan mengurangi jumlah cabai yang dibeli. "Saya terpaksa mengurangi jumlah pembelian. Dulu uang Rp25.000 hingga Rp30.000 sudah dapat satu kilo, sekarang hanya seperempat kilogram saja," kata seorang pembeli di Pasar Besar Madiun, Sukmawati.

Ia sengaja memilih mengurangi pembelian cabai karena sisa uang lainnya bisa digunakan untuk membeli kebutuhan pokok lainnya, seperti sayuran, lauk, dan beras.

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Rayakan HUT ke-2, Norma Aesthetic Clinic Madiun Tawarkan Diskon hingga 90 Persen

Madiunpos.com, MADIUN – Norma Aesthetic Clinic Madiun (NACM) merayakan hari jadinya yang ke-2 dengan menggelar… Read More

4 hari ago

Perkuat Integritas dan Inovasi Hukum, Divisi Legal PT Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia’s In-House Counsel Awards 2025

Madiunpos.com, NUSA DUA-PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di bidang tata kelola dan hukum, dengan… Read More

6 hari ago

Pegadaian Luncurkan Super Apps Tring!, Integrasikan Ekosistem Emas dan Keuangan Digital

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menandai babak baru transformasi digitalnya dengan meluncurkan super apps terbaru,… Read More

7 hari ago

Juara Microsoft Excel World Championship Indonesia, Tim Pegadaian Siap Berlaga di E-Sport Edutainment Dunia

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menorehkan prestasi gemilang dengan menyabet seluruh gelar juara di Microsoft… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Serahkan Hibah Sistem Teknologi Daur Ulang Air Hujan dan Air Wudu untuk Masjid Salman ITB

Madiunpos.com, BANDUNG — Komitmen Pegadaian terhadap lingkungan berkelanjutan di lingkungan kampus dan tempat ibadah semakin… Read More

2 minggu ago

Beri Layanan Sepenuh Hati, Contact Center Pegadaian Borong Penghargaan di Ajang ICCA 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Indonesia Contact Center Association… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.