Kategori: News

Pasar Pundensari Madiun, Sajikan Kuliner Jadul dan Gunakan Uang Bambu

Madiunpos.com, MADIUN -- Di Desa Gunungsari, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, terdapat pasar unik dengan nuansa zaman dahulu yang diberi nama Pasar Pundensari. Pasar ini hanya buka setiap hari Minggu pagi saja.

Pantauan Madiunpos.com di Pasar Pundensari, Minggu (11/4/2021) pagi, puluhan orang berada di arena pasar wisata Pasar Pundensari. Mereka terlihat berkeliling dari satu lapak ke lapak pedagang yang lain.

Lapak pedagang di pasar tersebut dibuat bernuansa zaman dahulu, seperti atap dengan daun kelapa dan kerangka kiosnya terbuat dari bambu. Di pasar ini hanya menjual aneka kuliner saja.

Pasca Gempa Malang, Waspadai Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Jatim

Salah satu yang unik dari pasar ini adalah semua transaksi tidak menggunakan uang rupiah, melainkan menggunakan duit pering yang telah disediakan pengelola pasar. Pengelola pasar menyediakan tempat khusus untuk menukar uang rupiah dengan duit pering.

Selain itu, satu lagi yang unik lagi di pasar ini adalah sama sekali tidak menggunakan plastik sekali pakai dan sedotan plastik. Penjual menggunakan wadah seperti daun pisang, daun pohon jati, hingga wadah dari batok kelapa untuk keperluan penyajian.

Pasar Pundensari ini dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Gunungsari. Ketua Pokdarwis Gunungsari, Bernadi Sabit Dangin, mengatakan pasar ini sudah ada sejak dua tahun lalu. Jumlah pedagang kuliner yang ada di pasar wisata ini sebanyak dua puluh orang. Mereka ini adalah warga Gunungsari. Ini menjadi salah satu ruang untuk pemberdayaan masyarakat setempat.

Bernad menuturkan kuliner yang dijual di pasar wisata ini sebagian besar kuliner tradisional, seperti sego brokohan, satai tahu, es gempol, jajanan pasar, nasi pecel, es dawet, dan lainnya.

Suasana Pasar Pundensari yang ada di Desa Gunungsari, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, Minggu (11/4/2021) pagi. (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

“Sebagian besar kuliner yang dijual adalah kuliner tradisional. Tetapi ada juga sebagian pedagang yang menjual kuliner kekinian. Itu tujuannya supaya anak-anak muda juga punya pilihan saat berkunjung ke sini,” kata dia.

Pria tersebut menuturkan seluruh transaksi di Pasar Pundensari menggunakan duit pering yang telah disediakan. Untuk pecahannya ada Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, dan Rp20.000. Penggunaan uang dari potongan bambu ini bertujuan untuk menambah keunikan pasar. Selain juga mempermudah penghitungan omzet masing-masing pedagang.

Untuk kuliner yang dijual di pasar ini pun beragam dari mulai Rp1.000 hingga Rp15.000. Salah satu kuliner paling mahal dijual di sini adalah nasi brokohan dengan lauk ayam kampung senilai Rp15.000.

Diguncang Gempa, Satu Rumah di Ponorogo Rusak Parah

Pasar ini sengaja tidak menggunakan plastik sekali pakai, lanjut Bernad, ini untuk mengedukasi masyarakat terhadap penggunaan plastik sekali pakai. Ini menjadi langkah kecil untuk mengubah perilaku masyarakat yang sangat tergantung pada penggunaan plastik sekali pakai.

“Di sini sama sekali tidak boleh pakai plastik sekali pakai dan sedotan,” ujar dia.

Pasar Pundensasi ini hanya dibuka setiap Minggu, mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB. Untuk pengunjung pasar ini, setiap kali buka bisa mencapai 1.000 orang. Sebagian besar pengunjung yang datang ke sini adalah warga yang ingin berwisata di pasar dengan nuansa yang berbeda.

Seperti dikatakan salah seorang pengunjung Pasar Pundensasi, Yusron. Warga Kecamatan Dolopo ini mengaku sangat tertarik dengan konsep pasar wisata ini. Menurutnya, kuliner yang ditawarkan di pasar ini sangat beragam.

“Tadi mencicipi nasi brokohan, rasanya lumayan. Tempatnya yang istimewa, kita seperti menyantap  kuliner di era zaman dahulu,” ujar dia.

Abdul Jalil

Dipublikasikan oleh
Abdul Jalil

Berita Terkini

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

3 hari ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

4 minggu ago

Pegadaian Catat Kinerja Gemilang di Q3 2025 Berkat Komitmen Jadi Akselerator Inklusi Keuangan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More

4 minggu ago

Berkat ATM Emas, Pegadaian Raih Penghargaan Best Innovation di BRI Subsidiaries Forum Q3 2025

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali buktikan posisinya sebagai gold ecosystem leader. Kali ini Pegadaian meraih penghargaan… Read More

4 minggu ago

This website uses cookies.