Kategori: News

PEMBUNUHAN TRENGGALEK : Pembunuh Kakak Kandung Lakukan 28 Adegan Rekonstruksi

Pembunuhan Trenggalek, pembunuh kakak kandung di Trenggalek lakoni 28 adegan rekonstruksi.

Madiunpos.com, TRENGGALEK—Anggota Unit Pidum Satreskrim Polres Trenggalek melakukan rekonstruksi perkelahian yang berujung pembunuhan dengan melibatkan dua bersaudara di Desa Sukosari, Trenggalek, Selasa (19/7/2016) malam. Tersangka pembuhan itu, Pipit Dwi, memperagakan 28 adegan dalam peristiwa pembunuhan di Mapolres Trenggalek, Kamis (28/7/2016).

Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa pembunuhan terjadi di Trenggalek dengan melibatkan dua bersaudara yaitu kakak dan adik. Heru Rohmadi, sang kakak, harus meregang nyawa ditangan adik kandungnya sendiri, Pipit Dwi, setelah dihujam menggunakan pisau.

Ketua Tim Rekonstruksi, Ipda Puguh Wardoyo, mengatakan rekonstruksi kasus tersebut melibatkan petugas dari Kejaksaan Negeri Trenggalek. Tersangka memperagakan 28 adegan dalam rekonstruksi kasus pembunuhan itu.

“Rekonstruksi ini digelar untuk memperjelas terjadinya suatu tindak pidana yang melibatkan dua bersaudara dari Desa Sukosari itu. Selain itu, kami juga sedang mengkroscek keterangan saksi-saksi yang sudah kami sidik sebelumnya,” kata Puguh yang dikutip Madiunpos.com dari laman polrestrenggalek.com, Jumat (29/7/2016).

Dari adegan yang diperagakan tersangka, memperjelas bahwa peristiwa pembunuhan tersebut berawal dari cekcok yang melibatkan kakak beradik itu. Heru Rohmadi dan Pipit Dwi dalam kondisi mabuk minuman beralkohol yang membuat keduanya tidak kuasa menahan emosi. Perkelahian pun tidak dapat dihindari.

Tersangka yang ternyata membawa sebilah pisau kemudian dengan tega menghujam tubuh kakaknya berulang kali. Korban akhirnya roboh dengan bersimbah darah dan kemudian meninggal dunia.

“Keduanya memang sudah cukup lama berselisih. Dari keterangan tersangka, pisau yang digunakan untuk menusuk korban memang selalu dibawa untuk jaga diri,” kata dia.

Lebih lanjut, Puguh menyampaikan dari hasil rekonstruksi tersebut penyidik menetapkan tersangka telah melanggar Pasal 44 ayat 3 UU RI No. 23/2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga sekaligus menjadi pasal primer. Selain itu, tersangka juga didakwa melanggar Pasla 338 KUHP dan menjadi pasal sekunder karena dengan sengaja merampas nyawa orang lain.

Ahmad Mufid Aryono

Dipublikasikan oleh
Ahmad Mufid Aryono

Berita Terkini

Pegadaian Raih Penghargaan OJK Financial Literacy Award 2025

Madiunpos, JAKARTA – PT Pegadaian kembali mencetak prestasi gemilang dengan menerima penghargaan Financial Literacy Award… Read More

4 hari ago

Komitmen Dukung Generasi Emas, Pegadaian Beri Apresiasi Tabungan Emas untuk Paskibraka Nasional 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – Pegadaian menegaskan komitmennya dalam mendukung generasi emas Indonesia melalui program “Pegadaian Peduli… Read More

6 hari ago

Berjaya di Tingkat Global, Pegadaian Sabet Penghargaan PMO Terbaik Asia-Pasifik

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Project Management Office… Read More

7 hari ago

Distribusikan Uang Layak Edar hingga ke Pelosok, Pegadaian Sabet Penghargaan BI

Madiunpos.com, JAKARTA--PT Pegadaian menyabet penghargaan bergengsi Sinergi Kemitraan Layanan Bank Indonesia (BI) berkat peran strategisnya… Read More

1 minggu ago

Kolaborasi Pegadaian & Relawan Bakti BUMN Batch VIII, Bangun Desa Aan di Bali Lebih Mandiri

Madiunpos.com, BALI – Pegadaian kembali rajut kolaborasi bersama Relawan Bakti BUMN untuk pembangunan desa dengan… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Cari Talenta Emas Melalui Pegadaian Future Leaders Program

Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali membuka kesempatan emas bagi para pencari kerja yang ingin… Read More

1 minggu ago

This website uses cookies.