Kategori: News

Pemkab Blitar Minta Izin Impor 100.000 Ton Jagung untuk Pakan Ternak

Madiunpos.com, MALANG — Krisis pakan ternak berupa jagung telah berlangsung di Kabupaten Blitar dalam satu bulan  bulan terakhir. Untuk mengatasinya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar mengajukan izin impor jagung sebanyak 100.000 ton.

Sekretaris Koperasi Peternak Unggas Rakyat Sejahtera Blitar Rofi Yasifun mengatakan pemerintah lewat Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Sumardjo Gatot Irianto  dan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita telah menyetujui usulan Bupati Blitar itu.

“Mulai hari ini proses perizinan terhadap impor jagung mulai dilakukan,” ujarnya saat dihubungi dari Malang, Selasa (16/10/2018), di sela-sela pertemuan peternak dengan Dirjen Tanaman Pangan dan Dirjen PKH di Blitar.

Namun pihaknya masih belum tahu lembaga yang akan ditunjuk untuk melakukan impor jagung untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak ayam. Kemungkinan besar, ungkap dia, impor itu dilakukan oleh Bulog,

Lebih lanjut dia menerangkan peternak ayam juga mendapatkan bantuan dari pemerintah dengan mendatangkan jagung milik perusahaan Feed Mill dari Surabaya sebanyak 100 ton.

Jagung tersebut dipatok seharga Rp4.600/kg, sesuai dengan harga yang diinginkan peternak. Untuk diketahui, kebutuhan ayam petelur terhadap jagung untuk kebutuhan pakan ayam, mencapai 1.000-2.000 ton/hari.

Untuk jangka panjang, Kementan membantu petani Kabupaten Blitar menanam jagung dengan luasan 50.000 hektare berupa benih dan traktor 5 unit. Penanaman jagung di lahan seluas 50.000 hektare tersebut, kata dia, dilakukan pada musim tanam tahun ini.

Agar hasil tanam jagung tanam nanti tidak dijual ke pihak lain, maka peternak rakyat melalui koperasi dan petani melakukan perjanjian kerja sama. Intinya, jagung akan dijual ke peternak dengan harga yang telah disepakati.

Kementan juga membantu peternak dryer dengan kapasitas besar untuk memproses jagung agar memenuhi unsur kekeringan sehingga tepat digunakan untuk pakan ternak ayam.

Terkait pasokan jagung sampai dengan jagung hasil impor datang, dia masih belum mengetahuinya. Namun peternak berharap pasokan jagung akan terus ada sampai jagung impor tiba di Blitar.

Jika skema kerja sama petani dan peternak di Blitar berhasil dilakukan, diprediksikan impor jagung hanya dilakukan satu kali dengan volume 100.000 ton.

Selebihnya, peternak akan dapat dipenuhi kebutuhan jagungnya dari petani Blitar lewat skema kerja sama tersebut. 

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

6 hari ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Catat Kinerja Gemilang di Q3 2025 Berkat Komitmen Jadi Akselerator Inklusi Keuangan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More

3 minggu ago

Berkat ATM Emas, Pegadaian Raih Penghargaan Best Innovation di BRI Subsidiaries Forum Q3 2025

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali buktikan posisinya sebagai gold ecosystem leader. Kali ini Pegadaian meraih penghargaan… Read More

4 minggu ago

Pegadaian Gelar Festival Tring! di 12 Kota Se-Indonesia, Ada Promo Emas Loh!

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian sambut meriah kehadiran aplikasi terbarunya Tring! by Pegadaian, dengan menggelar Festival Tring!… Read More

4 minggu ago

This website uses cookies.