Pemkot Madiun Tinggalkan Cor Batu dan Beralih ke Pabrikan

<p dir="ltr"><strong>Madiunpos.com, MADIUN</strong> -- Pemerintah Kota Madiun saat ini sudah tidak menggunakan <a title="Tarif Tol Ngawi-Wilangan Minimal Rp8.500 Maksimal Rp104.000" href="http://madiun.solopos.com/read/20180505/516/914496/tarif-tol-ngawi-wilangan-minimal-rp8.500-maksimal-rp104.000">sistem cor batu</a> untuk seluruh pembangunan proyeknya. Sebagai penggantinya, Pemkot menggunakan dinding beton yang dibuat pabrikan.</p><p dir="ltr">Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Madiun Suwarno mengatakan salah satu alasan beralih ke dinding beton pabrikan ini karena dianggap lebih awet dan spesifikasinya tidak dapat dimainkan. Penggunaan dinding beton pabrikan ini sudah dilakukan setahun lalu.</p><p dir="ltr">"Semua pekerjaan yang membutuhkan dinding pembatas. Seperti plengsengan sungai atau embung akan menggunakan bahan cor dari pabrik," kata dia, Jumat (18/5/2018).</p><p dir="ltr">Suwarno menyebut beberapa proyek plengsengan sungai di <a title="500 Warga Kota Madiun Jadi TKI, Mayoritas ART" href="http://madiun.solopos.com/read/20180504/516/914344/500-warga-kota-madiun-jadi-tki-mayoritas-art">Kota Madiun</a> sudah menggunakan dinding beton atau yang biasa disebut L-Gutter. Semisal pembangunan plengsengan sungai Dawuhan, Kecamatan Taman, beberapa waktu lalu.</p><p dir="ltr">Menurut dia, dinding beton ini dianggap proses pembuatannya sudah melalui uji mutu sehingga terjamin kekuatannya. Semisal terbukti jelek dan tidak sesuai, tentu bisa minta ganti pihak perusahaan yang membuatnya.</p><p dir="ltr">Dia menyampaikan L-Gutter ini memiliki banyak kelebihan seperti ketebalannya hingga belasan sentimeter sehingga cukup kuat. Sedangkan tingginya mencapai empat meter sehingga cukup tinggi untuk mengantisipasi membludaknya air sungai.</p><p dir="ltr">Selain itu, L-Gutter ini memiliki permukaan halus yang berfungsi untuk memperlancar <a title="Lowongan Pekerjaan: Proyek Unitisasi Gas JTB Bojonegoro Butuh 6.000 Tenaga Kerja" href="http://madiun.solopos.com/read/20180417/516/910891/lowongan-pekerjaan-proyek-unitisasi-gas-jtb-bojonegoro-butuh-6.000-tenaga-kerja">aliran air sehingga</a> tidak mudah tergerus. Hal ini berbeda dengan sistem cor batu kali yang mudah rusak saat tergerus aliran air.</p><p dir="ltr">"Kalau sistem cor batu kali itu tidak bertahan lama. Berbeda dari bahan pabrikan ini yang dapat bertahan lebih lama. Bahkan kuat hingga puluhan tahun jika tidak terkena bencana," ujar dia.</p><p dir="ltr">Lebih lanjut, Suwarno menuturkan untuk pemasanhan L-Gutter ini memang membutuhka&nbsp; alat berat terutama untuk penancapannya. Alat berat dibutuhkan untuk mengangkat, meletakkan, dan menekan bahan agar tertancap kuat dalam tanah.</p><p dir="ltr">Sejumlah proyek terpaksa menggunakan sistem lama jika alat berat tidak dapat masuk ke lokasi proyek.</p><p dir="ltr">&lsquo;&rsquo;Secara harga memang lebih mahal dibanding dengan sistem cor batu. Tetapi jika dikalkulasikan dengan biaya perawatan ke depan, jatuhnya akan lebih murah,&rsquo;&rsquo; jelas dia.&nbsp;</p><p><strong>Silakan&nbsp;</strong><a href="http://madiun.solopos.com/"><strong>KLIK</strong></a><strong>&nbsp;dan&nbsp;</strong><a href="https://www.facebook.com/madiunpos/"><strong>LIKE</strong></a><strong>&nbsp;untuk lebih banyak berita Madiun Raya</strong></p>