Kategori: News

PENCEMARAN LINGKUNGAN : Mumpung Surut, Warga Usul Sungai Depan Kantor Perhutani Dibersihkan

Pencemaran lingkungan di Madiun nyata terlihat di sungai depan Kantor Perum Perhutani KPH Madiun yang kotor dengan sampah. Warha usul sampah dibersihkan mumpung kemarau.

Madiunpos.com, MADIUN — Sejumlah warga mengusulkan sungai yang berada di depan Kantor Perum Perhutani Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Madiun dibersihkan dari sampah mumpung dalam kondisi kering saat musim kemarau 2015.

Pantauan Madiunpos.com di lokasi, Selasa (6/10/2015), kondisi sungai di depan Kantor Perum Perhutani KPH Madiun kotor. Sampah plastik dan sampah dari pohon kering menghiasai sungai yang memiliki lebar sekitar 3 m tersebut.

Sampah itu berada di dasar sungai karena surutnya air selama kemarau 2015. Sampah di sungai paling banyak berada di dekat tempat pembungan sementara sampah (TPS).

"Mumpung enggak ada air di sungai, sampah lebih mudah dibersihkan. Seharusnya warga sekitar [sungai] atau petugas kebersihan merespon kondisi ini dengan menggelar, misalnya kerja bakti," kata  warga Kelurahan Klegen, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Siswanto, kepada Madiunpos.com di sekitar Kantor Perum Perhutani KPH Madiun, Selasa.

Jelang Penghujan
Siswanto menyarankan sampah di sungai depan Kantor Perum Perhutani KPH Madiun perlu dibersihkan sebagai upaya untuk mencegah terjadinya bencana banjir selama musim penghujan. Bukan hanya di depan Kantor Perum Perhutani KPH Madiun, menurut dia, sungai atau aliran air lainnya yang berada di berbagai wilayah harus segera dibersihkan dari sampah.

Diberitakan sebelumnya, warga Kecamatan Taman, Madiun, Ekowati, 43, menyesalkan kondisi sungai di depan Kantor Perum Perhutani KPH Madiun kotor. Menurut dia, sungai di depan Kantor Perum Perhutani KPH Madiun tidak patut tetap dibiarkan kotor hingga mengganggu aktivitas masyarakat dan pengguna Jl. Rimba Mulya, Madiun. Kotornya sungai, lanjut Ekowati, menjadi bukti penanganan pencemaran lingkungan di Madiun rendah.

"Padahal di depan Kantor Perum Perhutani KPH Madiun  ya? Masak Perhutani atau warga di sekitar sungai tidak bergerak untuk membersihkan kotoran [di sungai]," kata Ekowati menanggapi pencemaran lingkungan di Madiun.

Senada dengan Ekowati, warga Kecamatan Mangunharjo, Madiun, Sunandar, 54, menilai pemerintah tidak boleh diam untuk mengatasi pencemaran lingkungan di Madiun. Selain pemerintah, lanjut dia, masyarakat juga harus bersama-sama membangun kesadaran untuk menjaga kebersihan, mulali di lingkungan masing-masing.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Juara Microsoft Excel World Championship Indonesia, Tim Pegadaian Siap Berlaga di E-Sport Edutainment Dunia

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menorehkan prestasi gemilang dengan menyabet seluruh gelar juara di Microsoft… Read More

2 hari ago

Pegadaian Serahkan Hibah Sistem Teknologi Daur Ulang Air Hujan dan Air Wudu untuk Masjid Salman ITB

Madiunpos.com, BANDUNG — Komitmen Pegadaian terhadap lingkungan berkelanjutan di lingkungan kampus dan tempat ibadah semakin… Read More

6 hari ago

Beri Layanan Sepenuh Hati, Contact Center Pegadaian Borong Penghargaan di Ajang ICCA 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Indonesia Contact Center Association… Read More

7 hari ago

Pegadaian Raih Kembali Sertifikat ISO 22301:2019, Wujud Komitmen Terhadap Standar Operasional Global

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali membuktikan komitmennya terhadap standar operasional global, dengan sukses meraih kembali sertifikat… Read More

1 minggu ago

Permintaan Emas Melonjak, Galeri 24 Pastikan Stok Emas Batangan Tersedia di Semua Outlet

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian melalui anak usahanya Galeri 24 siap penuhi kebutuhan masyarakat dalam… Read More

1 minggu ago

Bagi-bagi Rezeki! Pegadaian Umumkan 450 Pemenang Badai Emas 2025 Periode 1

Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali menggelar pengundian program loyalitas tahunannya, Badai Emas Pegadaian 2025.… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.