Kategori: News

Penderita Hepatitis A di Pacitan Tembus 1.021 Orang, Dinkes Enggan Berspekulasi

Madiunpos.com, PACITAN -- Penyebab penyebaran virus Hepatitis A yang mewabah di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, diduga berasal dari sumber air minum warga. Namun pihak Dinas Kesehatan Pacitan enggan berspekulasi terkait hal itu.

Hingga Kamis (4/7/2019), penderita hepatitis A yang terlaporkan mencapai 1.021 orang. Dari jumlah itu 539 orang berasal dari wilayah Puskesmas Sudimoro. Berikutnya Ngadirojo 184 orang, Sukorejo 100 orang, Tulakan 70 orang, Wonokarto 54 orang, Arjosari 34 orang, Bubakan 27 orang dan Tegalombo 6 orang. Adapun 1 penderita lain ditemukan di Kecamatan Bandar. 

Dilansir Detikcom, air dari resapan sungai menjadi andalan sebagian warga Kecamatan Sudimoro, Pacitan, untuk memenuhi kebutuhan air minum saat musim kemarau. Kebiasaan itu sudah berlangsung selama bertahun-tahun dan warga tak merasakan gejala apapun.

Dengan banyaknya warga yang dinyatakan positif terpapar virus Hepatitis A beberapa waktu terakhir, sumber air buatan warga itu mendadak jadi buah bibir. Dugaan pun mengarah pada kontaminasi jasad renik pada air yang dikonsumsi warga.

"Kalau fisiknya kemarin saya lihat itu bagus. Jernih, tidak berbau. Mungkin karena sudah dibersihkan ya. Tapi bakteriologisnya kemarin masih jelek," kata Kepala Dinas Kesehatan Pacitan dr Eko Budiono saat berbincang dengan detikcom, Kamis (4/7/2019).

Indikator terhadap kualitas air, lanjut Eko, dilihat berdasarkan kadar bakteri E-Coli di dalamnya. Sebelum dilakukan klorinasi, indeks bakteriologisnya mencapai 2.400/100 ml. Padahal ambang batasnya adalah 50/100 ml.

Eko menegaskan secara teori virus sangat sulit ditemukan di air sungai. Virus Hepatitis A hanya akan ditemukan di tubuh orang yang mengidapnya. Tetapi dia menegaskan konsumsi air yang tidak sehat tetaplah berpotensi memicu serangan beragam penyakit.

"Kami beranggapan dengan E-coli yang tinggi tidak menutup kemungkinan virus Hepatitis A-nya ada juga di situ," jelas dia.

Eko menegaskan pihaknya berkonsentrasi pada dua langkah utama. Yakni memastikan air yang didistribusikan kepada warga bebas dari bakteri dan virus. Ini dilakukan dengan pemberian kaporit. Berbarengan dengan itu kampanye Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga terus digalakkan.

"Dan yang terus kita gencarkan adalah sosialisasi agar masyarakat membiasakan diri memasak air sampai benar-benar mendidih dalam tempo minimal 5 menit sebelum digunakan memasak makanan," pungkasnya.

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Malam Penganugerahan Sukses Digelar, Inilah Para Jawara Pegadaian Media Awards 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian sukses menggelar Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards (PMA) 2025 “Bersama… Read More

2 hari ago

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

5 hari ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

4 minggu ago

Pegadaian Catat Kinerja Gemilang di Q3 2025 Berkat Komitmen Jadi Akselerator Inklusi Keuangan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More

4 minggu ago

This website uses cookies.