Kategori: News

Pengusaha Restoran di Ponorogo Keluarkan Rp2 Juta/hari untuk Beli Cabai

Pengusaha warung makan di Ponorogo mengaku keuntungan berkurang karena harga cabai melambung tinggi.

Madiunpos.com, PONOROGO -- Harga cabai yang melambung tinggi hingga mencapai Rp100.000/kg membuat sejumlah pengusaha warung makan di Ponorogo harus memutar otak supaya tidak merugi. Namun, keuntungan pengusaha warung makan tetap berkurang hingga 50% pada saat kenaikan harga cabai.

Kenaikan harga cabai ini sangat berpengaruh kepada pengusaha makanan, khususnya warung makan yang memiliki menu makanan pedas. Salah satunya yaitu di Rumah Makan Bu Parti, Desa Ngasinan, Kecamatan Jambon, Ponorogo. Di rumah makan yang menyajikan menu berupa garang asam dan kuliner pedas lainnya dalam sehari bisa menghabiskan cabai hingga 20 kg.

Pemilik RM Bu Parti, Larsi, mengatakan kenaikan harga cabai yang melambung tinggi hingga Rp100.000/kg sangat dirasakan oleh pengusaha makanan. Dia mengaku dalam sehari bisa menghabiskan cabai sebanyak 20 kg untuk menu garang asem. Sehingga dalam sehari dibutuhkan uang senilai Rp2 juta untuk membeli cabai.

Larsi mengatakan untuk membuat menu garang asem dibutuhkan cabai rawit segar dengan kuah santan yang juga dicampur dengan sambal. "Mau tidak mau harus membeli banyak cabai karena itu menjadi kebutuhan. Garang asem kalau tidak pedas ya kurang enak," jelas dia, Kamis (12/1/2017).

Larsi menyampaikan dalam sehari bisa memproduksi 130 bungkus garang asem. Dia mengaku pada saat ini keuntungannya berkurang hingga 50% sejak ada kenaikan harga cabai yang mencapai Rp100.000/kg.

Dia mengaku tidak bisa mengurangi kebutuhan cabai dan menaikkan harga jual garang asem. "Kalau dulu harga cabai masih di bawah Rp50.000 keuntungan bisa maksimal, tapi sekarang ya berkurang. Karena tidak mungkinkan kalau mengurangi cabai karena pengaruhnya di rasa," ujar dia.

Seorang penjual bakso keliling, Suparman, mengatakan sejak kenaikan harga cabai pihaknya mencampur cabai segar dengan cabai kering. Hal ini supaya tidak membebani biaya produksi untuk sambal bakso.

"Kalau tidak dicampur dengan cabai kering ya bisa bangkrut, karena untuk membuat sambalnya sudah mencapai ratusan ribu. Kalau menaikkan harga juga sulit," kata dia.

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

5 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

5 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.