Penukaran uang Madiun diwarnai kekagetan para pemilik perusahaan money changer terhadap sikap atau kebijakan Jokowi.
Madiunpos.com, MADIUN – Pemilik perusahaan penukaran valuta asing (valas) atau money changer di Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim) kaget bercampur waswas dengan kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Direktur PT Thoriq Jaya, Nevi Iswahyuni, mengatakan pemerintahan Presiden Jokowi memperketat pengawasan terhadap pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) maupun tenaga kerja perempuan (TKW) ke luar negeri. Kondisi tersebut, menurut dia, tidak begitu terasa pada masa pemerintahan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atau bahkan mantan presiden Soeharto.
“Kami kaget dengan pemerintah menjadi begitu ketat mengawasi kesiapan calon TKI maupun TKW. Pemerintah Pak Jokowi tegas tidak meloloskan calon TKI maupun TKW pergi ke luar negeri apabila tidak memenuhi syarat,†kata Direktur perusahaan penukaran valas di Jl. Kapuas No. 71, Kecamatan Taman, Kota Madiun kepada Madiunpos.com di kantornya, Jumat (11/12/2015).
Nevi Iswahyuni menyampaikan kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi dengan memperketat pengawasan membuat banyak perusahaan pengiriman TKI maupun TKW tidak bisa lagi main-main. Menurut dia, perusahaan pengiriman TKI maupun TKW harus benar-benar menyediakan atau membentuk tenaga kerja yang sesuai dengan standar.
“Dulu sejak zamanya Pak Suharto sampai Pak SBY calon TKI maupun TKW yang hanya setengah-setengah bisa berbahasa asing masih bisa keluar [negeri]. Bukan hanya itu, calon TKI maupun TKW yang belum cukup umur bahkan bisa diotak-atik dengan ditambahai. Namun, semua hal itu sulit dilakukan setelah ada Pak Jokowi,†ujar Nevi.
Berdampak
Nevi menyampaikan pengawasan yang ketat membuat perusahaan tidak bisa sembarangan mengirimkan TKI maupun TKW ke luar negeri. Hal tersebut, lanjut dia, membuat perusahaan tidak bisa mengirimkan TKI maupun TKW sebanyak dahulu, sebelum pemerintan memperketat pengawasan. Semakin sedikitnya TKI maupun TWI, menurut Nevi, mempengaruhi omzet tempat penukaran valas.
“Kami ikut merasakan dampak kebijakan pemerintah yang memperketat pengiriman TKI maupun TKW. Intensitas penukaran mata uang asing pada tahun ini jauh berbeda dari dua tahun lalu atau bahkan tahun lalu. Omzet Januari-November 2015 hanya sekitar seperempat dari omzet  pada Januari-November 2013. Selain jumlah tenaga kerja yang kian sedikit, omzet kami turun karena sebanyak banyak bermunculan tempat penukaran valas baru,†jelas Nevi.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap
Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
This website uses cookies.