Teras rumah terduga penyerang Wakapolres Karanganyar di Jl. Argo Manis I, RT 022/RW 007, Kelurahan Manisrejko, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Senin (22/6/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)
Madiunpos.com, MADIUN -- Karyono Widodo, penyerang Wakapolres Karanganyar, Kompol Busroni, ternyata baru keluar dari penjara pada Juli 2019 atas kasus terorisme. Pria berusia 46 tahun itu selama ini tinggal di rumah orang tuanya di Jl. Argo Manis I, RT 022/RW 007, Kelurahan Manisrejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun.
"Terduga [Karyono Widodo] sejak kecil ya tinggal di sini. Ini rumah orang tuanya. Tetapi, bapaknya sudah meninggal dunia. Sedangkan ibunya sudah sepuh dan sekarang tinggal bersama anaknya atau adik Widodo," kata petugas keamanan di lingkungan tersebut, Didit Naryanto, kepada wartawan, Senin (22/6/2020).
Didit merupakan petugas keamanan di perumahan itu dan juga tetangga terduga. Rumahnya berada persis di samping rumah terduga penyerang Wakapolres Karanganyar itu.
Densus 88 Datangi Perumnas Mojopurno Madiun, Selidiki Kasus Penyerangan Wakapolres Karanganyar
Dia menyampaikan Widodo memang jarang pulang ke rumah. Informasi yang diterimanya, Widodo pergi ke Kalimantan dan Sumatera.
Pada Juli 2019 lalu, Widodo pulang dengan diantar petugas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Saat itu, Widodo baru keluar dari penjara dalam kasus terorisme. Sejak Juli itu, ia tinggal di rumah orang tuanya.
"Juli 2019 setelah lepas dari Lapas. Widodo ini pulang ke sini. Itu yang ngantar petugas BNPT," ujarnya.
Penyerang Wakapolres Karanganyar Ternyata Warga Madiun
Namun, Widodo tidak lama tinggal bersama ibunya di rumah tersebut. Pada akhir tahun 2019 atau bulan Desember, Widodo kembali menghilang dan pergi dari rumah. Para tetangga tidak mengetahui keberadaannya.
Setelah menghilang itu, baru diketahui pria tersebut melakukan penyerangan di Karanganyar.
Didit mengenang pria yang dikenalnya itu memang sosok pendiam dan tidak terlalu akrab dengan tetangga serta pribadinya tertutup.
"Yang biasanya sering berbincang sama Widodo ya saya. Karena memang rumahnya dekat. Kalau sama orang lain, kalau enggak ditanya ya tidak menjawab," terang dia.
Update Covid-19 Jatim! Jadi 9.528 Pasien
Terduda pelaku penyerangan itu, lanjut Didit, sebelumnya bekerja sebagai penjaga kolam ikan di daerah dekat rumah. Tetapi, setelah kerap bepergian ke luar pulau, Widodo sudah tidak bekerja lagi.
Lebih lanjut, Didit menyanpaikan warga meminta supaya jenazah Widodo tidak dimakamkan di Madiun. Hal ini karena kondisi masih dalam masa pandemi Covid-19.
"Barusan saya dapat informasi kalau jenazah akan dimakamkan di Jawa Tengah. Tidak di Madiun," kata dia.
Madiunpos.com, PURBALINGGA-Pegadaian Kanwil XI Semarang menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga Desa Maribaya, Kecamatan Karanganyar,… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Serangkaian bencana banjir, longsor, dan cuaca ekstrem yang melanda Aceh, Sumatra Utara,… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian bersama Universitas Halu Oleo melaksanakan program pemberdayaan masyarakat pandai besi di Pulau Binongko,… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Komitmen kuat PT Pegadaian dalam menerapkan Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten… Read More
Madiunpos.com, PHOENIX – PT Pegadaian kembali mencatatkan prestasi monumental di kancah internasional. Kali ini Pegadaian… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian sukses menggelar Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards (PMA) 2025 “Bersama… Read More
This website uses cookies.