Kategori: News

Perajin Tahu Bojonegoro Berutang Kedelai Impor Rp7.000/Kg

Madiunpos.com, BOJONEGORO -- Kalangan perajin tahu di Kelurahan Ledok Kulon, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Jawa Timur, melakukan berbagai upaya untuk dapat mempertahankan usaha mereka. Sebagian di antara mereka terpaksa berutang kedelai agar tetap dapat memproduksi tahu.

Ketua Paguyuban Perajin Tahu dan Tempe Bojonegoro Arifin menjelaskan para perajin tahu di Kelurahan Ledok Kulon, yang jumlahnya sekitar 100 perajin, masih ada sebagian yang terpaksa harus membeli kedelai impor dengan cara utang.

"Kalau jumlah perajin tahu yang utang saya tidak hapal. Yang jelas harga kedelai normal sekarang Rp6.700 per kilogram, tapi kalau utang Rp7.000 per kilogram. Perajin membayar setelah tahu terjual," ucapnya di Bojonegoro, Sabtu (12/1/2019).

Kondisi itu dibenarkan perajin tahu di Ledok Kulon, Nanik. Dia menyatakan dalam memproduksi tahu rata-rata menghabiskan sekitar 100 kilogram kedelai impor per hari harus berutang kepada pedagang kedelai.

"Saya sampai sekarang kalau memproduksi tahu untuk bahan kedelai masih utang, ya harganya Rp7.000 per kilogram," ucap Nanik.

Menurut Nanik, perajin tahu tetap memperoleh keuntungan meskipun berutang. Sebab, dia menjelaskan, harga kedelai impor asal Amerika Serikat sekarang ini tidak terlalu tinggi, dibandingkan beberapa waktu lalu yang sempat mencapai Rp9.000/kilogram.

"[Kalau] saya rata-rata menghabiskan kedelai berkisar 100-150 kilogram per hari dalam memproduksi tahu," tambah Arifin.

Nanik menjelaskan tahu hasil produksi perajin Kelurahan Ledok Kulon dipasarkan ke sejumlah pasar tradisional lokal, termasuk Tuban, Babat, Lamongan, dan Cepu, Jawa Tengah.

"Kalau tahu saya pemasarannya di Pasar Prambon, Tuban," ucapnya. 

Ditanya terkait adanya perajin tahu Sumedang yang pernah masuk ke sentra perajin tahu di ledok Kulon, menurut Arifin dan Nanik, mereka tidak memperoleh tanggapan dari para perajin.

Menurut Nanik, mengolah tahu Sumedang untuk dijadikan keripik terlalu rumit karena sebelum dijual harus dijemur selama sepekan.

"Perajin tahu Sumedang yang pernah menawarkan pembuatan tahu Sumedang ditolak perajin, karena terlalu rumit. Perajin tahu di sini butuhnya langsung memperoleh uang," ucapnya.

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya 

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Malam Penganugerahan Sukses Digelar, Inilah Para Jawara Pegadaian Media Awards 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian sukses menggelar Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards (PMA) 2025 “Bersama… Read More

2 hari ago

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

5 hari ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

4 minggu ago

Pegadaian Catat Kinerja Gemilang di Q3 2025 Berkat Komitmen Jadi Akselerator Inklusi Keuangan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More

4 minggu ago

This website uses cookies.