Kategori: News

PERBANKAN JATIM : Bank Umum di Jawa Timur Tumbuh Terbatas

Perbankan Jatim, khususnya untuk sector bank umum, masih tumbuh terbatas.

Madiunpos.com, SURABAYA — Perbankan umum di Jawa Timur hingga akhir semester I/ 2015 masih tumbuh terbatas baik untuk dana pihak ketiga (DPK) maupun kredit. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur mencatat DPK tumbuh sebesar 13,58% year on year (yoy) sedangkan kredit meningkat sebesar 11,08% (yoy). Pertumbuhan tersebut masih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya, dimana kredit mampu tumbuh sebesar 11,36% (yoy) sedangkan DPK sebesar 15,16% (yoy).

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Syarifuddin Bassara mengatakan perlambatan pertumbuhan perbankan Jatim—khususnya untuk bank umum—pada DPK diyakini terjadi karena penurunan suku bunga rata-rata tertimbang (RRT) pada bulan Juli 2015 sebanyak 10 basis poin (bps) menjadi 4,34%. "Hal ini juga didorong oleh penurunan suku bunga RRT deposito sebanyak 10 bps sedangkan suku bunga RRT giro justu meningkat 7 bps. Untuk suku bunga RRT kredit masih tetap stabil dari bulan sebelumnya yaitu 12,34%," katanya dalam keterangan resmi, Senin (10/8/2015).

Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit modal kerja perbankan Jatim—khususnya untuk bank umum—memegang porsi terbesar kredit perbankan di Jawa Timur, yaitu Rp210,950 miliar atau 59,61%. Jumlah ini diikuti oleh Kredit Konsumsi sebesar Rp93,438 miliar (26,40%) dan kredit investasi senilai Rp 49,504 miliar (13,99%).

Melihat dari sektoral, lanjutnya, perlambatan kredit tidak terlalu dalam karena ditopang oleh kredit sektor utama Jawa Timur khususnya sektor industri pengolahan dan perdagangan yang menunjukkan geliat positif. Stabilitas sistem perbankan Jawa Timur diklaim masih cukup aman. Hal ini terbukti dari  tingkat kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) masih berada di level 2,22% lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang menyentuh level 2,24%.

"Terjadi perbaikan NPL pada sektor pertanian, perburuan dan kehutanan serta perdagangan besar dan eceran," tuturnya.NPL sektor pertanian, perburuan dan kehutanan turun dari 5,86% pada bulan Juni 2015 menjadi 5,18%. Sementara itu, NPL perdagangan besar dan eceran dari 3,30% menjadi 3,20% pada Juli 2015.

Di samping itu, fungsi mediasi perbankan Jatim masih dalam kondisi yang kondusif, terlihat pada posisi loan to deposit ratio (LDR) masih berada di level 88,84%. Sedangkan untuk LDR berdasarkan lokasi proyek masih berada di posisi 102,56%, mengindikasikan adanya aliran dana kredit dari bank di luar wilayah Jawa Timur untuk pembiayaan proyek.

 

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

4 hari ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

1 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Kembali Raih Predikat The Best Company to Work For in Asia untuk Ketujuh Kalinya

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah Catat Pertumbuhan Tertinggi Nasional pada Tahun 2025

Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.