Madiunpos.com, KEDIRI — Sekitar 3.000 mahasiswa Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri, Jawa Timur ternyata fiktif. Kini data ribuan mahasiswa perguruan tinggi swasta itu dihapus oleh pengelola kampus di Kediri tersebut sebagai salah satu upaya perbaikan manajemen.
Rektor Universitas Nusantara PGRI (UNP) Sulistyono mengemukakan jumlah mahasiswa aktif yang terdata di kampus sekitar 21.000. Setelah diverifikasi, jumlah mahasiswa terdata di perguruan tinggi swata itu ternyata hanya 17.682 orang.
"Data itu adalah yang mengikuti perkuliahan standar, yang tidak terdaftar sudah dikelurkan dari sistem," katanya saat dimintai konfirmasi Kantor Berita Antara, Rabu (9/9/2015).
Ia mengatakan, manajemen kampus di Kediri itu telah melakukan beberapa perbaikan. Selain memperbaiki data mahasiswa, pengelola perguruan tinggi itu juga melakukan registrasi mahasiswa yang berniat mengajukan pindah.
Namun, imbuhnya, saat ini, kampus belum melakukan inventarisasi untuk mahasiswa yang pindah tersebut.
Rekrut Dosen Baru
Selain itu, Sulistyono juga mengakui tengah membenahi data dosen di pergurua tingginya. Berasarkan verifikasi yang dilakukan, diketahui dosen yang resmi terdata dan tetap adalah 163 orang. Manajemen kampus di Kediri itu telah melakukan perekrutan 92 dosen baru.
Sulistyono juga mengatakan jumlah dosen itu masih belum mencukupi kebutuhan. Kampus memberikan pagu sampai 13.600 mahasiswa, sehingga dibutuhkan sebanyak 280 dosen. "Kami masih kekurangan dosen, sekarang masih 255 dosen, dan nanti kami yakin akan bisa terpenuhi," ujarnya.
Ia juga menegaskan, status nokaktif pada kampus tidak berpengaruh pada aktivitas kegiatan belajar mengajar dan mahasiswa pun masih menjalankan kegiatan sesuai dengan jadwal.
Audit Akademis
Tim dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) juga telah melakukan audit akademis di Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri, terkait dengan status nonaktif kampus tersebut.
Berdasarkan pemeriksaan, diketahui terdapat beberapa masalah, seperti tentang rasio antara dosen pengajar dan mahasiswa. Sejumlah jurusan rasionya dinilai tidak masuk akal, karena melebihi dari porsi ideal kegiatan belajar mengajar.
Selain masalah rasio dosen, juga menemukan tentang blangko ijazah yang diketahui tidak ada nomor seri. Padahal, nomor seri itu penting, dimana nantinya mahasiswa bersangkutan akan terdata di sistem. Jika dalam blangko ternyata tidak ada nomor seri, dikhawatirkan bisa dipalsukan.
Di Jatim, masih ada empat kampus yang statusnya nonaktif, yaitu UNP PGRI Kediri, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban, IKIP Budi Utomo Malang, dan IKIP PGRI Jember.
Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
This website uses cookies.