Kategori: News

HARGA KEBUTUHAN POKOK : Harga Kedelai Melonjak, Pedagang Tahu Ngawi Mengeluh

Harga kebutuhan pokok jenis kedelai membuat susut ukuran tahu di Ngawi.

Madiunpos.com, NGAWI — Para pedagang tahu di Pasar Besar Ngawi, Jawa Timur, Rabu (9/9/2015), mengeluhkan tingginya harga kedelai impor yang berdampak pada omzet usaha mereka. Tingginya harga kebutuhan pokok itu menyusutkan ukuran tahu lalu menekan jumlah konsumen.

Salah seorang pedagang tahu di pasar itu, Bambang, mengatakan kenaikan harga kedelai akibat dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat telah berimbas pada penjualan tahu yang telah ia lakoni selama ini. Mahalnya harga kebutuhan pokok itu membuat perajin menyusutkan ukuran tahu.

"Mahalnya harga kedelai sebagai bahan baku tahu membuat perajin mengurangi ukuran tahu produksi mereka. Akibatnya, pembelian menurun hingga 10% karena konsumen tidak puas dengan ukuran tahu yang kecil," ujar Bambang kepada wartawan, di Ngawi, Rabu.

Menurut Bambang, sebelum terjadinya kenaikan harga kedelai impor, ukuran tahu yang dijualnya mencapai lebar 3,5 cm dan panjang 11 cm. "Sekarang, ukurannya diperkecil menjadi lebar 3 cm dan panjang 10 cm. Ibu-ibu yang belanja di pasar banyak yang protes, dan akhirnya batal beli," ungkapnya.

Ia tidak dapat menaikkan harga jual tahunya karena takut semakin membuat komoditas perdagangannya itu tidak laku. Meski demikian, ia tidak dapat berbuat apa-apa dan hanya mengikuti pasok perajin yang tertekan pula oleh kenaikan harga bahan kebutuhan pokok itu.

Hal yang sama dialami oleh penjual tempe di pasar setempat, Sini. Ia mengaku terpaksa menaikkan harga jual tempenya karena harga kulakan sudah tinggi akibat mahalnya biaya produksi tempe. "Sebelum harga kedelai tinggi, harga jual tempe mencapai Rp3.500 per kotaknya. Saat ini, naik menjadi Rp4.000 per kotak," ujar Sini.

Akibat kenaikan harga tersebut, penjualannya tempenya turun drastis. Biasanya ia bisa menjual lebih dari 100 kotak, kini hanya laku 50 hingga 75 kotak saja setiap harinya.

Seperti diketahui, sebulan ini harga kedelai impor terus naik akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Harga kebutuhan pokok impor itu di pasaran kini mencapai Rp8.700.kg, padahal sebelumnya hanya mencapai Rp6.800/kg. Kondisi tersebut tidak hanya dikeluhkan oleh para pedagang tahu dan tempe, namun juga perajinnya yang terimbas langsung pada biaya produksi.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Perkuat Pemberdayaan Pandai Besi Binongko, Pegadaian dan Universitas Halu Oleo Jalin Kerja Sama

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian bersama Universitas Halu Oleo melaksanakan program pemberdayaan masyarakat pandai besi di Pulau Binongko,… Read More

15 jam ago

Konsisten, PT Pegadaian Pertahankan Predikat Most Trusted Company dalam Ajang CGPI 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – Komitmen kuat PT Pegadaian dalam menerapkan Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten… Read More

2 hari ago

Torehkan Sejarah, Tim Pegadaian Raih Juara Dunia PMO Global Awards 2025 di Amerika Serikat

Madiunpos.com, PHOENIX – PT Pegadaian kembali mencatatkan prestasi monumental di kancah internasional. Kali ini Pegadaian… Read More

3 hari ago

Malam Penganugerahan Sukses Digelar, Inilah Para Jawara Pegadaian Media Awards 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian sukses menggelar Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards (PMA) 2025 “Bersama… Read More

1 minggu ago

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

2 minggu ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.