Kategori: News

PERMAINAN MODERN : Tahukah Anda, Dampak Terburuk Game dan Play Station?

Permainan modern yang membanjir di dunia anak-anak, remaja, dan hingga kalangan dewasa, rupanya berdampak serius. Seperti apakah dampak buruknya?

 

Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Jika Anda memiliki anak-anak kecil, ada baiknya mereka dijauhkan dari aneka gadget yang berisi permainan game dan play station. Sebab, permainan digital modern tersebut ternyata tak hanya berdampak buruk pada aspek kognitif anak-anak, namun juga berdampak tak baik bagi kejiwaan bahkan merongrong kepribadian bangsa.

Dosen Filsafat Pancasila Universitas Brawijaya , Dr Dodi Eko W SH Mhum, mengatakan dampak permainan game dan play station secara tak sadar akan menghilangkan rasa kebersamaan bagi anak-anak.

Rasa kebersamaan itu hilang lantaran para pemain game dan play station sudah asyik dengan dunianya sendiri. Mereka yang sudah kecanduan permainan digital modern itu tak perlu harus susah payah mencari dan mengumpulkan teman-temannya lagi.

“Di sini, seorang anak sudah mulai kehilangan nalar mencari teman. Yang paling membahayakan, anak-anak merasa tak butuh lagi teman untuk bisa menghibur diri,” ujarnya ketika menyampaikan materi Pancasila di hadapan ratusan siswa-siswa SLTA di Gedung Diklat Kota Madiun, Selasa (10/3/2015).

Lebih jauh dari itu semua, anak-anak yang kecanduan game dan play station akan memasuki dunia baru yang sama sekali asing dari dunia nyata. Mereka bisa jadi tak mengenal dunia sosial di sekitarnya, apatis, dan parahnya lagi bisa tertawa sendiri di dalam kamarnya.

“Jika sudah demikian kondisinya, maka ia telah menyalahi kodrat manusia sebagai makhluk sosial. Bahwa manusia itu tak bisa hidup tanpa orang lain,” terangnya.

Jika hal ini terjadi secara massal, sambung Dodi, dampak secara luas akan merusak sendi-sendi kebangsaan. Sebab, kepribadian bangsa Indonesia selama ini dibangun oleh semangat kegotongroyongan dan kebersamaan.

“Itu yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa barat. Bangsa kita sadar bahwa semangat kebersamaan dan kegotongroyongan adalah modal besar bangsa yang tak dimiliki bangsa lainnya,” paparnya.

Dody mengajak, agar masyarakat menggemari kembali mainan tradisional warisan Nusantara. Sebab, dalam mainan anak-anak tradisional itu secara tak langsung mengajarkan semangat kesetiakawanan, kebersamaan, kegotongroyongan, dan tak jarang mengandung pesan-pesan moral agama dan spiritualitas.

Aries Susanto

Dipublikasikan oleh
Aries Susanto

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

6 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

6 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.