Kategori: News

Pertamina Kenalkan Hidroponik kepada Masyarakat Desa di Madiun

Madiunpos.com, MADIUN -- Pola tanam menggunakan sistem hidroponik telah berkembang menjadi hobi sebagian masyarakat. Warga perkotaan banyak yang memanfaatkan lahan pekarangan di sekitar rumahnya untuk kegiatan berkebun dengan media air itu.

Namun sebagian masyarakat terutama di kawasan pedesaan khususnya di Madiun, Jawa Timur, belum mencoba bertani dengan sistem hidroponik itu. Minimnya informasi dan wawasan tentang hidroponik menjadi satu kendala.

Susiana Indah, warga Desa Jerukgulung, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, merupakan salah satu warga yang belum mengetahui cara bertani dengan sistem hidroponik. Informasinya hanya sepotong-potong mengenai hidroponik, sehingga ia tidak pernah mencoba menanam berbagai sayuran dengan sistem hidroponik.

Susiana merupakan satu dari 100 warga yang mendapatkan bantuan berupa satu set perlengkapan hidroponik dari corporate social responsibility (CSR) dari Pertamina. Para warga penerima bantuan seperangkat perlengkapan hidroponik mendapatkan pelatihan khusus mengenai pola tanam dengan sistem itu, Selasa (23/7/2019) siang di Balai Desa Jerukgulung.

"Saya belum pernah menanam tanaman hidroponik. Karena belum tahu caranya, nanti kalau sudah tahu mau mencoba untuk menanam," kata dia.

Susiana berencana menanam beragam sayuran seperti kangkung, bayam, hingga sawi. Informasi yang diterimanya, sayuran dengan pola tanam hidroponik lebih bagus dan sehat karena tak menggunakan pestisida maupun pupuk kimia.

Bantuan instalasi hidroponik beserta bibit dan sekaligus pelatihannya, ujar dia, memberi wawasan dan kesempatan baru bagi para ibu-ibu di Desa Jerukgulung untuk berkreasi. Terlebih, wilayah ini merupakan salah satu desa terdampak paling parah akibat bencana banjir beberapa bulan lalu.

Kepala Desa Jerukgulung, Karno, menyampaikan sebagian besar masyarakat Desa Jerukgulung bekerja sebagai petani. Tetapi, selama ini para petani belum pernah melirik sistem tanam hidroponik. Menurutnya, pengenalan sistem tanam hidroponik ini sangat bermanfaat, terlebih nilai ekonomi sayuran yang dihasilkan pun cukup menjanjikan.

"Nanti setiap KK yang terpilih akan mendapatkan satu paket [instalasi hidroponik]. Pekerjaan rumahnya mungkin bagaimana mengembangkan sistem tanam itu dan nanti kalau sudah besar mau dijual ke mana," kata dia.

Lahan Sempit

Sementara itu, Supervisor Distribusi Pertamina Terminal BBM Madiun, Galih Setiawan, menyampaikan CSR berupa pemberian paket tanaman hidroponik ini menjadi yang pertama. Diharapkan masyarakat pedesaan bisa lebih berdaya dengan bertanam dengan sistem hidroponik.

"Ada seratus paket bantuan hidroponik beserta instalasinya yang diberikan kepada masyarakat di Kabupaten Madiun. Ada dua desa yang menerima yakni di Desa Jerukgulung dan Desa Babadan Lor," jelas dia saat berbincang dengan Madiunpos.com.

Tanaman hidroponik ini, kata Galih, bisa ditanam di mana pun baik bagi warga yang memiliki lahan sempit maupun lahan luas. Penerima bantuan juga bisa memanfaatkannya untuk konsumsi pribadi maupun dikembangkan menjadi besar dan bisa menjualnya kembali.

Program pemberian tanaman hidroponik ini tidak hanya berhenti pada penyerahan, melainkan akan ada pelatihan dan evaluasinya hingga lima tahun. Pertamina akan menerjunkan tim pelatih hidroponik yang secara berkala akan membantu warga penerima.

Hampir sebagian besar penerima bantuan paket tanaman hidroponik belum mengetahui cara menanam dengan sistem baru ini secara benar. Mereka beranggapan tanaman hidroponik sensitif terhadap sinar matahari, padahal justru tanaman hidroponik bisa tumbuh subur di bawah terik matahari.

"Selain itu yang utama yaitu memperhatikan air dan nutrisi tanaman. Itu salah satu hal yang saya sampaikan supaya para warga mengetahui cara menanam yang benar dengan sistem hidroponik," kata pelatih tanam hidroponik, Pungud Kusbiantoro.

Ia menyampaikan pihaknya akan membimbing dari mulai nol hingga para warga ini memahaminya. Ada beberapa prinsip yang harus dipahami dalam menanam dengan pola hidroponik, seperti air tidak boleh habis. Karena dengan pola hidroponik, air menjadi kunci utama tumbuh kembang tanaman.

Hasil tanaman tersebut bisa dipanen dan dikonsumsi sendiri. Sayuran dari hasil tanam hidroponik lebih sehat dan tahan lama.

"Kami sudah membentuk grup untuk proses pelatihannya. Nanti semua permasalahan yang dihadapi para warga ini bisa ditangani. Apa kesulitannya. Kami memberikan bimbingan sampai ke tahap profit. Kalau untuk saat ini dengan lubang tanam sekitar 30 titik hanya bisa dikonsumsi pribadi," jelas owner Punix Hidrostore Madiun itu. 

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Lewat Pegadaian Championship Musim 2025/2026, Pegadaian Kembali Dukung Sepak Bola Indonesia

Madiunpos.com, MEDAN-Kompetisi sepak bola kasta kedua Indonesia resmi memasuki babak baru. Dalam acara Launching &… Read More

4 hari ago

Tanamkan Nilai Spiritual, Pegadaian Hadirkan Safari Dakwah Bersama KH Abdullah Gymnastiar

Madiunpos.com, PALEMBANG-PT Pegadaian Kantor Wilayah III Sumbagsel menggelar Safari Dakwah yang menghadirkan KH Abdullah Gymnastiar… Read More

1 minggu ago

Peduli Pendidikan, Pegadaian Berikan Beasiswa bagi Pengelola Bank Sampah di Seluruh Indonesia

Madiunpos.com, JAKARTA-Sebagai bagian dari komitmennya terhadap keberlanjutan dan keadilan sosial, PT Pegadaian menghadirkan program bantuan… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Manjakan Nasabah dengan Berbagai Promo Menarik di Hari Pelanggan Nasional

Madiunpos.com, JAKARTA-Dalam rangka memeriahkan Hari Pelanggan Nasional, Kamis (4/9/2025), PT Pegadaian menghadirkan beragam promo menarik… Read More

2 minggu ago

Sukses Luar Biasa, Obligasi dan Sukuk Berkelanjutan Pegadaian Oversubscribed 2 Kali Lipat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali mencatatkan momentum penting di pasar modal dengan kesuksesan luar biasa dalam… Read More

2 minggu ago

Diikuti Lebih dari 20.000 Pelamar, Pegadaian Future Leader Program 2025 Resmi Ditutup

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian secara resmi menutup pendaftaran Pegadaian Future Leader Program (PFLP) 2025… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.