Kategori: News

PERTANIAN BOJONEGORO : Harga Mahal, Petani Tulungagung Belum Beli Transplanter

Pertanian Bojonegoro ini terkait petani yang belum memiliki transplanter.

Madiunpso.com, BOJONEGORO - Petani di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, belum ada yang membeli alat mesin tanam padi (transplanter), meskipun mesin pertanian itu sudah dikenalkan kepada petani di daerah setempat sejak 2013.

"Belum ada petani di daerah kami yang membeli alat mesin tanam padi, karena harganya cukup mahal sekitar Rp125 juta per unit," kata Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian Bojonegoro Ichwal Subagya, di Bojonegoro, Selasa (19/4/2016).

Meskipun, katanya, Pemerintah sudah memberikan bantuan alat mesin tanam padi kepada kelompok tani, dengan jumlah sebanyak 196 unit.

"Pemerintah mulai menyalurkan alat mesin pertanian untuk tanam padi kepada kelompok tani, sejak 2013," jelas dia, ketika penyerahan sebanyak 46 unit alat mesin tanam padi kepada kelompok tani.

Selama ini, lanjut dia, alat mesin tanam padi di daerahnya itu diberikan kepada kelompok tani yang kemudian membentuk kepengurusan, termasuk menyiapkan tenaga operator. Petani bisa menyewa alat mesin tanam padi kepada kelompok tani.

"Besarnya sewa bergantung hasil musyawarah para petani di wilayah penerima bantuan alat mesin tanam padi," ucapnya.

Menurut dia, pemanfaatan mesin alat tanam padi itu, sebagai usaha mengatasi kesulitan petani dalam memperoleh tenaga kerja menanam padi. Selain itu, lanjut dia, menanam padi dengan mesin alat tanam padi hanya membutuhkan waktu empat jam, dengan biaya untuk membayar operator dan pembelian bahan bakar minyak (BBM) sekitar Rp600.000 per hektare.

Sedangkan menanam padi secara tradisional membutuhkan sekitar 40 tenaga kerja dengan biaya sekitar Rp2 juta per hektare.

"Satu unit alat mesin tanam padi bisa dimanfaatkan untuk areal pertanian berkisar 5-10 hektare," tutur dia.

Direktur Alat Mesin Pertanian (Alsintan) Kementerian Pertanian Suprapti, ketika di Bojonegoro, menjelaskan petani harus bisa membeli alat mesin pertanian sendiri, setelah menerima bantuan alat mesin pertanian dari Pemerintah.

"Harapan kami setelah petani menerima bantuan alat mesin pertanian, maka ketika memperoleh keuntungan bisa membeli alat mesin pertanian sendiri," ujarnya, menegaskan.

Pemerintah, lanjut dia, mengalokasikan anggaran untuk pembelian alat mesin pertanian (Alsintan) sebesar Rp4,1 triliun di dalam APBN 2016, meningkat dibandingkan tahun lalu, sebesar Rp3,6 triliun.

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Malam Penganugerahan Sukses Digelar, Inilah Para Jawara Pegadaian Media Awards 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian sukses menggelar Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards (PMA) 2025 “Bersama… Read More

3 hari ago

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

6 hari ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

4 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

4 minggu ago

Pegadaian Catat Kinerja Gemilang di Q3 2025 Berkat Komitmen Jadi Akselerator Inklusi Keuangan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More

1 bulan ago

This website uses cookies.