Pertanian Jombang, pemerintah memprediksi pada Oktober mendatang seluruh petani tebu menggunakan kartu tani.
Madiunpos.com, JOMBANG--Pemerintah memprediksi pada Oktober mendatang seluruh petani tebu menggunakan Kartu Tani sebagai salah satu upaya percepatan kinerja industri gula milik BUMN dan swasembada gula nasional.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan sinergi petani dengan penggunaan teknologi Kartu Tani ini diharapkan bisa diterapkan seluruh petani di Indonesia baik petani tebu, pagi hingga jagung. Namun, untuk saat ini yang lebih mudah teroganisasi dan sangat mendesak dilakukan adalah petani tebu.
"Harapannya seluruh petani pakai, dari Bulog juga nanti akan mendata petani bawang merah dan ini mulai kita lakukan pelan-pelan. Namun untuk seluruh petani diharapkan dukungan pemda-pemda yang tahu peta pertaniannya," jelasnya seusai Soft Launching Kartu Tani, Selasa (30/8/2016).
Dia menjelaskan tujuan Kartu Petani tidak hanya untuk mempermudah petani menerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) tetapi juga mengoptimalkan proses tanam di on farm hingga proses produksi gula atau off farm di pabrik gula (PG).
"Dengan Kartu Petani akan jelas petani punya lahan dimana, luasnya berapa dan ini bisa menjadi data base juga bagi pemerintah dan perbankan," katanya.
Ketua Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara), Asmawi Syam, mengatakan selama ini pembiayaan KUR untuk petani tebu sudah dilakukan oleh perbankan. Hanya dengan adanya kartu akan lebih terorganisasi oleh asosiasi petani dan PT Perkebunan Nusantara yang membina para petani.
"Bagi petani, kartu itu juga bisa berfungsi jadi kartu ATM, dan bagi perbankan sangat berguna karena bank punya data base petani yang bisa ditawari produk-produk keuangan, seperti asuransi, yang ujungnya kartu ini akan meningkatkan inklusi keuangan," ujar pria yang juga Direktur Utama BRI itu.
Adapun program Kartu Tani ini sudah diuji coba di sejumlah PG milik BUMN, di antaranya PG Ngadirejo, PG Kedawoeng, PG Tjoekir, dan PG Tasikmadu. Peluncuran Kartu Tani ini dimulai dari PG Tjoekir Jombang milik PTPN X, dengan jumlah penerima kartu mencapai 904 petani di PG Tjoekir. Sedangkan total petani tebu di Jombang ada sekitar 2.900 petani.
Sementara jumlah petani tebu secara nasional mencapai 35.187 petani dengan total.luas lahan 87.958 ha. Di Jatim sendiri tercatat ada 32.525 petani dengan luas lahan 72.557 ha.
Direktur Utama PTPN X, Subiyono, menambahkan Kartu Tani ini melibatkan bank-bank BUMN, seperti BRI, Bank Mandiri, dan BNI sehingga semua data terekam dan masuk ke sistem perbankan.
Data tersebut meliputi data petani secara lengkap, mulai dari luas dan lokasi lahan, jadwal panen, penjatahan pupuk, hingga akses pembiayaan perbankan, transaksi pabrik gula, termasuk jumlah rendemen (kadar gula dalam tebu) dan jumlah produksi gula.
"Kartu Tani ini merupakan hasil sinergi BUMN untuk membangun sistem pelayanan kepada petani sekaligus menjadi basis data sektor pertanian," imbuhnya.
Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
This website uses cookies.