Kategori: News

PERTANIAN PONOROGO : Petani Keluhkan Harga Gabah Rendah Hanya Rp3.500/kg

Pertanian Ponorogo, harga gabah di Ponorogo masih rendah dan tanaman padi diserang hama.

Madiunpos.com, PONOROGO — Sejumlah petani di Ponorogo mengeluhkan harga gabah pada musim panen pertama yaitu hanya Rp3.500/kg. Padahal harga pokok pembelian (HPP) dari pemerintah senilai Rp3.700/kg.

Selain itu, pada musim tanam kedua tahun ini benih padi yang baru ditanam petani juga diserang hama, mulai dari wereng cokelat, ulat, hingga keong. Akibatnya, banyak tanaman padi yang rusak dan sebagian mati.

Salah seorang petani di Desa Jabung, Kecamatan Mlarak, Ratmin, mengatakan harga gabah pada musim tanam tahun ini masih rendah yaitu hanya Rp3.500/kg untuk gabah basah. Sedangkan untuk gabah kering seharga Rp4.500/kg.

Ratmin menyampaikan itu merupakan harga dari tengkulak yang biasanya mengambil gabah dari petani. Dia menuturkan petani di Desa Jabung jarang yang menjual ke Bulog karena faktor lokasi yang jauh. Sehingga, petani lebih sering menjual gabah ke tengkulak.

“Saya biasanya mengeringkan dahulu, jadi harganya bisa lebih tinggi. Tetapi, kalau menjual gabah kering memang membutuhkan waktu yang cukup lama,” ujar dia saat berbincang dengan Madiunpos.com, Minggu (17/4/2016).

Lebih lanjut, Ratmin menuturkan saat ini dirinya sudah memasuki masa tanam kedua. Namun, baru sepekan masa penanaman bibit padi sudah diserang berbagai hama seperti ulat, wereng cokelat, dan keong. Kondisi ini membuat petani mengambil langkah untuk memberikan pestisida kepada tanaman padinya.

“Saat panen harganya minim, tetapi saat menanam biayanya tinggi, itu belum saat padi diserang hama yang bisa membuat padi rusak hingga mati,” kata dia.

Petani lain, Sumiyati, mengatakan panen pada musim tanam pertama tahun ini memang cenderung lebih bagus. Namun, harga gabah dari tengkulak masih rendah dibandingkan HPP. Untuk itu, dia berharap pemerintah bisa menstabilkan harga gabah di pasaran.

Mengenai musim tanam kedua tahun ini, kata dia, sebagian benih padi yang baru ditanam sepekan lalu memang sudah diserang hama. Mengenai kondisi itu, biasanya dia menggunakan pestisida supaya hama yang menyerang tanamannya pergi.

“Beli pestisida juga membutuhkan modal yang cukup banyak. Sehingga, modal saat masa tanam sudah tinggi. Kalau tidak diberi pestisida ditakutkan tanaman akan mudah rusak hingga mati. Dan saat menjual gabah, harganya rendah,” kata warga Mlarak tersebut.

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

PT Pegadaian Raih Paritrana Award 2025, Bukti Nyata Komitmen Perlindungan Tenaga Kerja & Keberlanjutan Perusahaan

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang dengan menerima penghargaan bergengsi Paritrana Award… Read More

16 jam ago

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

7 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

1 minggu ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.