Kategori: News

PERTANIAN PONOROGO : Terendam Air, Belasan Hektare Melon di Sawoo Gagal Panen

Pertanian Ponorogo, belasan hektare tanaman melon di Kecamatan Sawoo terancam gagal panen.

Madiunpos.com, PONOROGO — Belasan hektare areal perkebunan melon di Kecamatan Sawoo, Ponorogo, rusak dan diprediksi gagal panen. Penyebabnya, curah hujan tinggi membuat areal perkebunan melon tersebut tergenang air.

Pantauan Madiunpos.com, Minggu (9/10/2016), belasan hektare tanaman melon layu bahkan ada yang mati. Buah melon yang masih kecil pun membusuk. Areal perkebunan itu dipenuhi air sisa hujan.

Salah satu petani melon, Sipur, mengatakan melon yang ditanam di Desa Prayungan, Kecamatan Sawoo, itu berusia sekitar 38 hari. Namun, hujan mengguyur wilayah Sawoo secara terus menerus sehingga membuat areal kebun melon digenangi air.

Kondisi itu membuat tanaman melon rusak dan buah yang baru berusia belasan hari membusuk. Sedangkan batang tanaman lambat laun layu dan mati.

Dia menuturkan ada beberapa petak lahan melon di Desa Prayungan yang sudah mati karena kelebihan air. “Tanaman melon itu tidak boleh kebanyakan air, ketika pasokan air meningkat pasti tanaman akan rusak dan mati,” jelas dia kepada Madiunpos.com.

Warga Desa Prayungan itu menuturkan hasil tanam melon pada musim ini dipastikan gagal dan petani rugi. Ketika tanaman melon sudah rusak biasanya sulit untuk dipulihkan.

Sipur menuturkan satu petak lahan luasnya 140 meter persegi. Dalam kondisi normal bisa menghasilkan panen sekitar 3.000 buah melon. Saat ini, melon asal Sawoo seharga Rp4.600/kg.

Petani melon lainnya, Sucipto, menuturkan hampir separuh lahan tanaman melon miliknya rusak karena tergenang air. Namun, dia bersyukur ada beberapa bagian lahan yang tidak diterjang air sehingga kondisi tanaman masih sehat dan bisa diselamatkan.

Dia mengatakan kondisi pertanian tahun ini memang lebih buruk dibandingkan musim tanam melon tahun sebelumnya. Modal yang dikeluarkan untuk menanam melon ini sekitar Rp18 juta/petak.

Dia pesimistis musim tanam melon tahun ini berhasil. Sucipto memperkirakan hanya bisa menikmati hasil panen sekitar separuh lahan dari total lahan yang ditanami.

“Tahun ini gagal panen, ini tanamannya semuanya sudah mati. Itu yang sudah tergenang air sulit untuk diselamatkan,” jelas dia.

Suharsih

Dipublikasikan oleh
Suharsih

Berita Terkini

Kolaborasi Pegadaian & Relawan Bakti BUMN Batch VIII, Bangun Desa Aan di Bali Lebih Mandiri

Madiunpos.com, BALI – Pegadaian kembali rajut kolaborasi bersama Relawan Bakti BUMN untuk pembangunan desa dengan… Read More

58 menit ago

Pegadaian Cari Talenta Emas Melalui Pegadaian Future Leaders Program

Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali membuka kesempatan emas bagi para pencari kerja yang ingin… Read More

21 jam ago

Pegadaian Geber Promo via Aplikasi Digital Pegadaian, Cek Cara Dapatkannya

Madiunpos.com, JAKARTA--Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Pegadaian menghadirkan serangkaian promo menarik… Read More

1 hari ago

Inovasi Emas Pegadaian Buahkan Hasil: Layanan Bank Emas Cetak Kinerja Gemilang

Madiunpos.com, JAKARTA -- PT Pegadaian mencetak pencapaian luar biasa dalam perjalanan transformasi bisnisnya, dengan mencatatkan… Read More

2 minggu ago

Komitmen Kerja Sama Strategis Pegadaian dengan Universitas Indonesia, Ruang Kreatif Kompak Guyub Bahagia Diresmikan

Madiunpos.com, DEPOK – PT Pegadaian terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung ekosistem pendidikan di Indonesia dengan… Read More

2 minggu ago

Perluas Akses Pembiayaan untuk Sektor Alih Daya, Pegadaian & ABADI Jalin Kerja Sama Strategis

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali memperkuat komitmennya dalam memperluas akses layanan keuangan produktif dengan… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.