Kategori: News

PILKADA 2018 : 3 Pasangan Cawali-Cawawali Madiun Berkomitmen Jauhi Politik Uang

Pilkada 2018, ketiga paslon peserta Pilwakot Madiun deklarasikan tolak politik uang dan politisasi SARA.

Madiunpos.com, MADIUN -- Ketiga pasangan calon dalam pemilihan wali kota dan wakil wali kota Madiun 2018 berkomitmen untuk tidak melakukan politik uang dan politisasi suku agama ras dan antar-golongan (SARA) selama masa kampanye.

Hal itu disampaikan ketiga paslon yang terdiri dari Maidi-Inda Raya, Arief Rahman, dan Yusuf Rohana-Bambang Wahyudi saat Deklarasi Tolak dan Lawan Politik Uang dan Politisasi SARA untuk Pilkada 2018 yang digelar Panwaslu Kota Madiun, Rabu (14/2/2018).

Ketua Panwaslu Kota Madiun, Kokok Heru Purwoko, mengatakan acara deklarasi ini sebagai bentuk komitmen paslon untuk menolak politik uang dan politisasi SARA di Kota Madiun.

"Kami berharap pelaksanaan Pilkada Kota Madiun 2018 tidak ada money politic dan tanpa ada isu SARA. Tanpa ada kampanye hoaks. Sehingga masyarakat bisa memilih dengan mata hati bukan mata uang," jelas dia.

Kokok menuturkan Panwaslu menilai Kota Madiun termasuk wilayah yang cukup kondusif terhadap pelanggaran-pelanggaran tersebut. Namun, pihaknya sudah melakukan pemetaan terhadap kelurahan-kelurahan yang dinilai rawan politik uang dan politisasi SARA.

Dia mengingatkan kepada tim pemenangan paslon dan masyarakat untuk menghindari politik uang. Sesuai Pasal 187 UU No. 10/2016 tentang Pilkada, pelanggaran politik uang bisa menjerat pemberi maupun penerima. Sehingga, penerima politik juga dapat dipidana. Aturan ini berbeda dengan aturan sebelumnya yang hanya menjerat pemberi.

Calon wali kota, Maidi, menyampaikan aturan harus dijunjung tinggi. Sehingga ketika ada yang melanggar harus ditindak tegas.

Calon wakil wali kota, Arief Rahman, menyampaikan kondusivitas Kota Madiun harus terus dijaga. Dia berkomitmen untuk tidak melakukan politik uang maupun politisasi SARA.

Calon wali kota, Yusuf Rohana, mengibaratkan pilkada sebagai pasar dan terminal. Sebutan pasar gelap mengemuka jika pengelola pasar melakukan pungutan liar. Begitu juga di terminal. Sehingga, untuk menjadikan pilkada bersih perlu sinergitas antara KPU, Panwaslu, paslon, dan masyarakat.

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

5 hari ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

1 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Kembali Raih Predikat The Best Company to Work For in Asia untuk Ketujuh Kalinya

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah Catat Pertumbuhan Tertinggi Nasional pada Tahun 2025

Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.