Kategori: News

Polda Jatim Bongkar Jaringan Perdagangan Online Satwa Dilindungi

Madiunpos.com, SURABAYA -- Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur mengungkap kasus perdagangan puluhan satwa dilindungi seperti komodo (varanus komodoensi) ke luar negeri secara online atau dalam jaringan (daring) melalui media sosial.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) Polda Jatim Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan kepada wartawan di Surabaya, Rabu (27/3/2019), mengatakan aparat Subdit IV Tindak Pidana Tertentu Direktorat Reskrimsus menangkap delapan tersangka jaringan internasional.

Para tersangka berinisial MRSL, 24, AN, 32, VS, 32, ketiganya warga Surabaya, dan AW, 35, warga Semarang. Kemudian, RR, 32, warga Surabaya, MR, 30, warga Jember, BPH, 22, dan DD, 26, keduanya warga Bondowoso.

"Kami melakukan penindakan di dua tempat di Jatim, khususnya di Surabaya. Hewan-hewan dilindungi ini akan dikirim ke luar negeri, termasuk ditemukan lima komodo," kata Yusep.

Yusep menjelaskan ada 41 komodo yang sudah dijual ke luar negeri oleh jaringan ini dengan harga mencapai Rp500 juta untuk satu ekornya.

Para tersangka juga mengambil hewan tersebut seolah-olah hewan hasil budi daya. Selain itu, banyak binatang yang masih kecil dan baru dilahirkan.

"Tersangka mengambilnya dengan cara membunuh induknya dan salah satu bukti pecahan proyektil yang kami temukan," ujarnya.

Yusep menambahkan jaringan ini sudah beroperasi tujuh kali sejak tahun 2016 sampai 2019. Polisi pun masih memburu satu orang lagi.

Selain lima ekor komodo, Polda Jatim mengamankan kakatua jambul kuning, kakatua maluku, satu ekor kasuari, 10 berang-berang, lima ekor kucing kuwuk, tujuh ekor lutung budeng, enam ekor trenggiling, satu ekor cukbo ekor merah, dan satu ekor elang bido.

Atas perbuatan mereka, para pelaku dijerat dengan Undang undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya pasal 40 ayat (2), Pasal 21 ayat (2) huruf a, pasal 21 ayat (2) huruf b, dan pasal 21 ayat (2) huruf d dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

Kepala Bidang Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jatim Widodo mengatakan setelah diamankan, puluhan hewan dilindungi itu akan dilepasliarkan ke habitat aslinya.

Dia mengungkapkan, hewan dilindungi diperdagangkan bukan hanya spesiesnya, tapi juga genetiknya. Apabila genetiknya digunakan menjadi produk obat-obatan dari industri medis di luar negeri.

"Seperti komodo dan trenggiling, memiliki nilai ekonomis yang tinggi ketika menjadi produk obat-obatan," katanya.

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Distribusikan Uang Layak Edar hingga ke Pelosok, Pegadaian Sabet Penghargaan BI

Madiunpos.com, JAKARTA--PT Pegadaian menyabet penghargaan bergengsi Sinergi Kemitraan Layanan Bank Indonesia (BI) berkat peran strategisnya… Read More

25 menit ago

Kolaborasi Pegadaian & Relawan Bakti BUMN Batch VIII, Bangun Desa Aan di Bali Lebih Mandiri

Madiunpos.com, BALI – Pegadaian kembali rajut kolaborasi bersama Relawan Bakti BUMN untuk pembangunan desa dengan… Read More

18 jam ago

Pegadaian Cari Talenta Emas Melalui Pegadaian Future Leaders Program

Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali membuka kesempatan emas bagi para pencari kerja yang ingin… Read More

2 hari ago

Pegadaian Geber Promo via Aplikasi Digital Pegadaian, Cek Cara Dapatkannya

Madiunpos.com, JAKARTA--Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Pegadaian menghadirkan serangkaian promo menarik… Read More

2 hari ago

Inovasi Emas Pegadaian Buahkan Hasil: Layanan Bank Emas Cetak Kinerja Gemilang

Madiunpos.com, JAKARTA -- PT Pegadaian mencetak pencapaian luar biasa dalam perjalanan transformasi bisnisnya, dengan mencatatkan… Read More

2 minggu ago

Komitmen Kerja Sama Strategis Pegadaian dengan Universitas Indonesia, Ruang Kreatif Kompak Guyub Bahagia Diresmikan

Madiunpos.com, DEPOK – PT Pegadaian terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung ekosistem pendidikan di Indonesia dengan… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.