Kategori: News

Polisi Tak Langsung Hilangkan Bentor di Ponorogo tapi Bertahap

Pemerintah bersama kepolisian tidak akan langsung menghilangkan bentor di Ponorogo.

Madiunpos.com, PONOROGO — Polres Ponorogo bersama Pemkab setempat akan menertibkan becak motor (bentor) yang beroperasi di wilayah Kota Reog secara bertahap. Pemerintah meminta paguyuban tidak menambah anggota yang kini telah mencapai 465 orang.

Hal itu yang menjadi kesepakatan antara kepolisian, pemerintah, dan perwakilan Paguyuban Bentor Ponorogo dalam Rapat Forum LLAJ dan Paguyuban Bentor Ponorogo di Aula Polres setempat, Kamis (26/10/2017).

Kasatlantas Polres Ponorogo, AKP William Thamrin Simatupang, mengatakan pihaknya akan melakukan penertiban bentor secara perlahan. (baca: Polisi akan Tertibkan Bentor di Ponorogo)

Sehingga, pada Operasi Zebra yang akan digelar pada 1 sampai 14 November 2017, kepolisian belum akan menindak pengemudi bentor. Meskipun, secara fisik bentor tersebut melanggar aturan karena mengubah kendaraan bermotor.

“Kami akan menindak bentor yang melakukan pelanggaran lalu lintas dan tidak memiliki kelengkapan surat kendaraan bermotor,” kata dia kepada wartawan.

William menyebut langkah ini dianggap sebagai keputusan yang paling bijak. Mengingat bentor menjadi sumber utama penghidupan mereka. Sehingga, penertiban dilakukan secara bertahap.

Dalam keputusan rapat, kata dia, juga diputuskan paguyuban tidak boleh menambah anggota lagi. Sehingga jumlah anggota paguyuban sebanyak 465 orang tersebut yang dijadikan acuan.

Setelah jumlah anggota diketahui, secara perlahan kepolisian akan menindak pengemudi bentor yang sepeda motornya tidak memiliki STNK dan BPKB. Kepolisian juga akan menindak pengemudi bentor yang pajak kendaraannya belum dibayarkan.

“Kalau secara langsung tidak memperbolehkan mereka beroperasi, tentu tidak bisa. Namun, dengan cara bertahap seperti ini,” ujar dia.

Menurut dia, transaportasi bentor sebenarnya juga sangat berbahaya dan tidak memiliki standar keamanan yang jelas.

Kasi Ops Satpol PP Ponorogo, Sumartuji, mengatakan penertiban bentor harus dilakukan karena kendaraan transportasi tersebut tidak sesuai dengan aturan. Dia juga menyoroti soal semakin banyaknya bentor yang beroperasi di wilayah Ponorogo.

Menurut dia, perkembangan bentor ini harus segera dicegah supaya tidak semakin banyak pada tahun-tahun mendatang. Pemerintah tidak mau kalau Ponorogo mendapatkan predikat kota bentor karena jumlah kendaraan modifikasi becak itu membeludak di wilayah Kota Reog.

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

13 jam ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

7 hari ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

1 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Kembali Raih Predikat The Best Company to Work For in Asia untuk Ketujuh Kalinya

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.