Kategori: News

PROSTITUSI PONOROGO : Usai Dirazia, Prostitusi Terselubung di Pasar Janti Kembali Beroperasi

Prostitusi Ponorogo, aktivitas di tempat prostitusi terselubung di Pasar Janti berjalan seperti biasa seusai dirazia petugas Satpol PP.

Madiunpos.com, PONOROGO — Tempat prostitusi terselubung yang ada di Pasar Janti, Desa Ngrupit, Kecamatan Jenangan, Ponorogo, masih terus beroperasi meski beberapa waktu lalu telah dirazia oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat.

Pantauan Madiunpos.com di Pasar Janti, Rabu (9/11/2016) siang, sejumlah warung kopi yang biasanya digunakan sebagai tempat mangkal wanita penghibur buka dan beroperasi seperti biasa.

Sejumlah wanita juga duduk berjejer di tempat duduk warung menunggu pelanggan datang. Tempat prostitusi ini bisa dikatakan terselubung, karena berada di balik tembok pasar tradisional di wilayah itu.

Salah seorang muncikari di tempat prostitusi Pasar Janti, Mbah Geong, mengatakan setelah petugas Satpol PP pada Selasa (8/11/2016) melakukan razia dan menangkap sejumlah PSK [pekerja seks komersial] di lokasi itu, aktivitas pun kembali seperti biasa.

Sejumlah PSK yang ditangkap petugas pun sudah kembali dan menjalani aktivitas seperti biasa.

Mbah Geong menyampaikan di lokasi tersebut ada 20 warung kopi yang menyediakan 50 PSK. Wanita PSK di lokasi itu rata-rata berusia 35 tahun ke atas dan tidak ada yang berusia 20-an.

Dia mengatakan untuk harga satu kali kencan memang bervariasi, namun rata-rata satu kali kencan dibanderol dengan harga Rp75.000. Untuk tempat transaksi dan eksekusi biasanya di warung kopi tersebut.

“Di dalam warung kopi itu ada kamar yang biasanya digunakan untuk bercinta,” ujar dia kepada Madiunpos.com.

Ia menyebut PSK yang mangkal di tempat itu sebagian besar dari luar daerah, seperti Solo, Sragen, Wonogiri, dan sejumlah daerah di Jawa Timur.

Sedangkan untuk pelanggan yang datang ke lokasi itu juga beragam, namun rata-rata yang datang memang pekerja kasar seperti sopir truk, pekerja bangunan, dan lainnya.

“Di sini jarang yang dari Ponorogo sendiri. Tidak ada yang dari lokalisasi Kedung Banteng,” ujar Mbah Geong.

Keberadaan tempat prostitusi di Pasar Janti ini sudah ada sejak tahun 1990an. Jam operasional di tempat prostitusi itu pun mulai pagi hingga sore hari dan saat malam hari tutup.

“Kalau siang kan lebih aman, dibandingkan malam hari. Dan di sini juga sudah ada pelanggannya sendiri,” terang dia.

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

5 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

5 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.