Kategori: News

Puluhan Orang Terserang Cikungunya, Dinas Kesehatan Banyuwangi Lakukan Fogging

Madiunpos.com, BANYUWANGI -- Puluhan warga Banyuwangi terjangkit cikungunya. Bahkan sebanyak 28 warga mengalami lumpuh tiga hari. Kondisi ini disikapi Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi turun tangan.

Dinkes Banyuwangi melakukan fogging di Dusun Garit, Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh. Dusun tersebut merupakan wilayah yang terserang cingkungunya. Selain fogging, masyarakat juga diminta menjaga kebersihan. Yakni dengan menguras bak mandi sesering mungkin.

"Kami sudah lakukan fogging di daerah yang terkena penyakit cikungunya. Fogging secara swadaya dengan alat yang dipinjami dari Puskesmas Singojuruh," ujar Kepala Dusun Garit, Slamet Suharli, Selasa (9/6/2020).

Pasien Covid-19 di Surabaya Yang Sembuh Capai 867 Orang

Penyemprotan dilakukan pemuda setempat, sementara alat dan bahan penyemprotan disiapkan oleh puskesmas setempat. "Sudah kami lakukan kemarin dan hari ini," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Singojuruh Pri Bintoro mengatakan, dari laporan kepala dusun, pihaknya langsung terjun ke lapangan. Dirinya menemukan beberapa warga yang masih mengalami sakit.

"Ada warga yang menderita nyeri sendi, kami tindak lanjuti di puskesmas. Datang ke lokasi melakukan pengamatan, ditemukan ada keluarga yang menderita [cikungunya] kami periksa dan kami obati," ujarnya.

Update Covid-19 Madiun! 1 Nakes di RSUD Dolopo Terkonfirmasi Positif Corona

"Kemudian kami beri penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Kemudian kami laporkan ke Dinas Kesehatan berkoordinasi dengan bapak camat dan pemerintah desa kami tindak lanjuti dengan fogging," tambahnya.

Berbeda Dengan DBD

Pri Bintoro menjelaskan cikungunya berbeda dengan DBD meski penyakit ini disebabkan oleh jenis nyamuk yang sama. Perbedaan cikungunya dengan DBD itu, jelas dia, di antaranya gejala dan lama korban yang terserang.

Untuk demam berdarah dengue (DBD), jelas dia, gejalanya demam, nafsu makan berkurang, mual, muntah, dan ada memar. "Jenis nyamuk sama, tetapi virusnya yang berbeda. Gejalanya juga berbeda. Ada titik merah bekas gigitan nyamuk, tidak ada rasa nyeri," paparnya.

Waduh, Bocah di Blitar Tewas Saat Ambil Bola di Got

Sedangkan pada cikungunya, kata dia, ada rasa nyeri di bagian belakang mata, daerah perut, dan otot. Gejala lainnya demam, kelelahan, dan nyeri pada persendian.

"Masanya tidak begitu lama, sedangkan penularannya sama, yaitu akibat gigitan nyamuk jenis aedes aegypti atau Aedes albopictus," ungkapnya.

Arif Fajar Setiadi

Dipublikasikan oleh
Arif Fajar Setiadi

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

3 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

3 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

1 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.