RAMADAN 2016 : Bulan Puasa, Cincau Hitam di Madiun Laris Manis

Ramadan 2016 diwarnai dengan meningkatnya penjualan cincau hitam.

Madiunpos.com, MADIUN - Selama Bulan Ramadan 2016, penjualan cincau hitam di industri rumah tangga pembuatan cincau di Desa Jatisari, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, meningkat signifikan karena tingginya permintaan konsumen.

Kasih, pembuat cincau hitam di Jatisari mengatakan permintaan cincau memang naik drastis dibandingkan hari biasa.

"Pada hari biasa saya hanya membuat dua drum cincau hitam, tapi sejak bulan puasa, saya bisa membuat hingga 10 drum dan itu selalu habis setiap harinya," kata dia kepada wartawan, Senin (13/6/2016).

Menurut Kasih, penjualan meningkat seiring dengan keinginan warga Madiun yang menghadirkan es cincau untuk menu berbuka puasa. Sebab selain menyegarkan, kata dia, rasa cincau juga sangat nikmat.

"Untuk harga, saya biasa jual Rp14.000 per drum. Setiap satu drum, bisa dijadikan hingga 17 ember cincau hitam," kata dia. Kasih sangat bersyukur karena omzet yang diperolehnya meningkat hingga lima kali lipat.

Kasih menambahkan para pembeli adalah ibu-ibu rumah tangga yang datang langsung ke rumah, juga para penjual es dan cincau di pasar-pasar yang ada di Madiun, Magetan, Ngawi dan bahkan hingga Ponorogo.

Adapun bahan baku untuk pembuatan cincau hitam tersebut didapatkan dari Magetan dan Pacitan. Bahan bakunya berupa daun cincau yang dipetik dari pohonnya langsung.

"Usaha pembuatan cincau ini sudah kami jalani selama bertahun-tahun secara turun-temurun. Ini sudah menjadi pekerjaan kami," kata dia.

Seorang pembeli cincau hitam, Zainuri, mengaku cincau yang dibelinya dari Kasih akan dijual kembali di Pasar Besar Madiun.

"Dalam sehari bisa kulakan satu sampai dua drum dari Bu Kasih. Cincau itu saya jual kembali di pasar dan selalu habis sejak masuk bulan puasa," kata Zainuri.

Untuk satu potong cincau ukuran kecil, kata dia, dijual seharga Rp2.000 sedangkan potongan ukuran besar dihargai Rp5.000.