Kategori: News

RENUNGAN RAMADAN : Bacalah, Niscaya akan Tahu Kelembutan Islam dalam Mengajak Orang Lain

Renungan Ramadan kali ini tentang kisah seorang pengemis tua yang buta.

Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Islam adalah agama yang penuh cinta kasih dan lemah lembut. Islam menolak segala cara-cara kekerasan, pemaksaan, dan anti kemanusiaan.

“Jika ada orang Islam namun gemar bersikap kasar, memaksakan kehendak, dan suka memushi, berarti dia belum mendalami kemuliaan ajaran nabi Muhammad yang penuh cinta kasih dan kelembutan,” ujar Kepala Kemenag Kota Madiun, Muhammad Amir Solehudin saat berbincang dengan Madiun Pos, Kamis (25/6/2015).

Berikut adalah contoh kemuliaan ahlak Nabi Muhammad yang disampaikan Amir kepada Madiun.Pos.

Ketika Rasulullah tinggal di Makkah, terdapat seorang pengemis Yahudi buta yang berada di ujung pasar. Dia selalu berkata kepada orang yang lewat untuk menjauhi Muhammad.

"Wahai saudaraku, jangan kau dekati Muhammad. Dia itu gila, pembohong, tukang sihir, apabila kalian mendekatinya, kalian akan dipengaruhinya," kata pengemis buta itu.

Setiap pagi Rasulullah pergi ke ujung pasar dan membawakan makanan untuk pengemis buta itu. Rasulullah kemudian menyuapi pengemis tua itu, meski selalu mendapat pesan untuk tidak mendekati Muhammad.

Setelah Rasulullah wafat, tidak ada lagi orang yang menyuapi si pengemis buta. Kebiasan Rasulullah terdengar oleh Abu Bakar, dari putrinya, Aisyah.

Abu Bakar kemudian menjalankan kebiasaan Rasulullah itu dan memberi makanan kepada si pengemis buta. Tapi, si pengemis buta malah membentak.

"Siapa kau?" kata pengemis buta itu dengan nada tinggi.

"Aku orang yang biasa menyuapimu," jawab Abu Bakar.

"Bukan, kau bukan orang yang biasa mendatangiku. Apabila dia datang kepadaku, tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Dia selalu menyuapiku dengan terlebih dulu dia haluskan makanan itu dengan mulutnya kemudian diberikan kepadaku," kata pengemis itu.

Mendengar perkataan itu, Abu Bakar tidak sanggup menahan tangis. Akhirnya dia menangis di depan pengemis buta itu.

"Aku memang bukan orang yang biasa datang kepadamu. Orang yang mulia itu, yang biasa menyuapimu telah tiada. Dia adalah Muhammad Rasulullah SAW," kata Abu Bakar sambil terisak.

Si pengemis buta pun menangis. "Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, dia tidak pernah memarahiku, sedikitpun, dia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi. Dia begitu mulia," kata dia.

Usai berkata demikian, si pengemis buta itu kemudian bersyahadat di hadapan Abu Bakar.

Aries Susanto

Dipublikasikan oleh
Aries Susanto

Berita Terkini

Gadai Tabungan Emas Hingga Bayar Angsuran Lewat Pegadaian Digital, Banyak Promo “Gajian Emas” Menanti

Madiunpos.com, JAKARTA – Berikan manfaat lebih bagi masyarakat dalam bertransaksi, Pegadaian hadirkan berbagai promo diskon… Read More

2 hari ago

Berkat Komitmen pada Pelayanan Prima, Pegadaian Raih Penghargaan

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali menegaskan posisinya sebagai lembaga keuangan yang dekat dengan masyarakat, terbukti dengan… Read More

3 hari ago

Pegadaian Ajak Masyarakat Berinvestasi Aman di Era Digital

Madiunpos.com, JAKARTA -- PT Pegadaian mengajak masyarakat untuk lebih bijak dan cerdas dalam merencanakan keuangan… Read More

4 hari ago

Pegadaian Raih Penghargaan OJK Financial Literacy Award 2025

Madiunpos, JAKARTA – PT Pegadaian kembali mencetak prestasi gemilang dengan menerima penghargaan Financial Literacy Award… Read More

1 minggu ago

Komitmen Dukung Generasi Emas, Pegadaian Beri Apresiasi Tabungan Emas untuk Paskibraka Nasional 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – Pegadaian menegaskan komitmennya dalam mendukung generasi emas Indonesia melalui program “Pegadaian Peduli… Read More

1 minggu ago

Berjaya di Tingkat Global, Pegadaian Sabet Penghargaan PMO Terbaik Asia-Pasifik

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Project Management Office… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.