Kategori: News

Reog Ponorogo Diusulkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Madiunpos.com, PONOROGO -- Pemerintah Kabupaten Ponorogo saat ini sedang memperjuangkan kesenian reog menjadi warisan budaya tak benda di UNESCO. Bukan hanya itu Ponorogo juga diusulkan masuk sebagai Jejaring Kota Kreatif UNESCO atau UNESCO Creative Cities Network (UCCN).

Kepala Dinas Kominfo Ponorogo, Bambang Suhendro, mengatakan penetapan kesenian reog sebagai warisan budaya tak benda di UNESCO ini sangat penting untuk kelestarian. Selain itu, supaya kesenian ikonik ini tidak lagi diklaim pihak-pihak tertentu.

“Kita saat ini sedang berjuang mencatatkan reog sebagai warisan tak benda UNESCO. Kita ingat bahwa kesenian reog ini pernah diklaim pihak-pihak tertentu. Sehingga ini yang harus diperjuangkan,” kata dia saat menjadi narasumber dalam Talkshow Virtual Jagongan Madiun Raya: Sinergi Pembangunan Daerah Menuju Sukses 2022 yang diselenggarakan Solopos Media Group, Rabu (19/1/2022).

Mantap! Perputaran Uang dari Belanja ASN di UMKM Madiun Capai Rp11,4 Miliar

Selain memiliki ikon kesenian reog, Ponorogo juga memiliki tempat wisata alam yang juga menjadi andalan pariwisata yakni Telaga Ngebel. Bukan hanya mengandalkan wisata alam, Ponorogo juga punya kuliner khas seperti satai ayam.

Dengan potensi-potensi tersebut, pada tahun 2022 ini, Pemkab Ponorogo memprioritaskan pada sektor pariwisata dan pertanian. Untuk sektor pertanian, dia menyebut sepertiga dari wilayah Ponorogo merupakan lahan pertanian.

“Kalau kita bicara pertanian memang tidak hanya berbicara produksi. Tetapi kita juga bicara menciptakan pasar. Dari situ ada program bela beli produk Ponorogo. Ini membeli produk-produk yang diciptakan orang Ponorogo sendiri,” jelas dia.

Bambang menyampaikan selama ini di lingkungan pemkab juga telah menggunakan produk-produk lokal untuk sajian. Seperti air minum dalam kemasan (AMDK) yang disuguhkan di lingkungan pemkab menggunakan produk dari Pondok Gontor. Begitu juga produk-prduk lain yang ada di setiap desa.

Mengenai kerja sama antar-daerah untuk pengembangan perekonomian, dia menuturkan sejauh ini sudah ada koordinasi. Dia berharap ke depan akan ada paket-paket wisata yang bisa dilakukan antar-daerah.

“Seperti Magetan dengan Telaga Sarangan, kemudian paket wisatanya dengan potensi di Ponorogo,” ujarnya.

Pikat Wisatawan, Pemkab Magetan Siapkan 174 Event Menarik pada Tahun Ini

Beberapa waktu lalu, lanjut Bambang, pihaknya juga telah bertemu dan berkoordinasi dengan Pemkab Pacitan. Pertemuan ini untuk membicarakan kerja sama yang bertujuan mengembangkan perekonomian di wilayah perbatasan.

“Nanti kami juga akan membangun museum peradaban dan museum reog di bekas lahan tambang kapur di Kecamatan Sampung. Ini jaraknya dengan Sarangan juga tidak jauh. Jadi, kalau ada wisatawan dari Sarangan tidak hanya berhenti di situ, tetapi juga bisa ke Ponorogo,” kata dia.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kediri, Sofwan Kurnia, menyarankan pengembangan pariwisata di wilayah Madiun Raya perlu menerapkan strategi 3A2P (Atraksi, Aksesbilitas, Amenitas, Promosi, dan Pelaku Usaha).

“Bersama kita perlu memperbanyak atraksi, baik menyiapkan destinasi wisata alam dan mendorong atraksi kebudayaan seperti Reog Ponorogo, dengan secara rutin melakukan pagelaran sendra tari,” jelas dia.

Selain itu, kata Sofwan, juga perlu meningkatkan faktor manusianya, baik dalam hal keramahan, kebersihan, dan keamanan di area wisata serta penginapan. Pemerintah setempat juga harus rutin melakukan promosi serta mendukung pengembangan UMKM pariwisata dalam hal pembiayaan, pelatihan, pendampingan, dan adopsi teknologi digital.

Lebih lanjut, dia menuturkan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mendominasi struktur ekonomi wilayah Madiun Raya. Dalam hal ini, Madiun Raya dapat terus mengembangkan sektor pertaniannya, antara lain beras, sayur mayur, dan juga primadona ekspor seperti kopi dan porang melalui upaya ekstensifikasi maupun intensifikasi. Salah satunya adalah digital farming.

 

Abdul Jalil

Dipublikasikan oleh
Abdul Jalil

Berita Terkini

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

4 jam ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

6 hari ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Catat Kinerja Gemilang di Q3 2025 Berkat Komitmen Jadi Akselerator Inklusi Keuangan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More

3 minggu ago

Berkat ATM Emas, Pegadaian Raih Penghargaan Best Innovation di BRI Subsidiaries Forum Q3 2025

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali buktikan posisinya sebagai gold ecosystem leader. Kali ini Pegadaian meraih penghargaan… Read More

4 minggu ago

This website uses cookies.