Kategori: News

Rumah Tunggu Kelahiran di Ponorogo tidak Diminati Bumil

Madiunpos.com, PONOROGO – Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo menyediakan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) di dua lokasi. Namun, rumah tunggu ini tidak begitu diminati oleh ibu hamil dengan beragam alasan. 

Padahal di rumah tunggu itu pemerintah menyediakan berbagai fasilitas bagi ibu hamil maupun keluarga yang menunggu. Selain mendapatkan fasilitas hunian gratis, ibu hamil beserta keluarganya juga mendapatkan fasilitas makan tiga kali sehari. 

Penyediaan fasilitas RTK ini terkait dengan tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Ponorogo. Terlebih penyebab kematian ibu melahirkan ini karena kondisi badannya sakit. 

Keberadaan RTK ini diharapkan ibu hamil yang berisiko cepat mendapat penanganan. Terutama ibu hamil yang tinggal di lokasi yang susah dijangkau karena medannya yang sulit.

Secara geografis, sebagian desa di Ponorogo berada di daerah pegunungan dengan kondisi jalan yang jelek. 

Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Ponorogo, Lis Suwarni, mengatakan dua RTK yang disediakan berada di Kecamatan Badegan dan di Kelurahan Paju atau dekat RSUD dr. Harjono Ponorogo. 

Rumah tunggu tersebut bisa dimanfaatkan sebulan sebelum ibu melahirkan. Terutama bagi ibu hamil yang lokasi rumahnya berada di daerah dengan akses yang sulit. Selain itu, juga bagi ibu hamil yang memiliki risiko tinggi. 

"Rumah tunggu ini untuk memfasilitasi ibu hamil yang dari awal sudah berisiko. Ini supaya kalau terjadi apa-apa tidak terjadi keterlambatan rujukan," kata dia, Minggu (25/8/2019). 

Lis menjelaskan ibu hamil yang tengah kontraksi sangat berbahaya jika harus melalui jalan yang terjal dan sulit diakses untuk sampai ke rumah sakit. 

Tetapi, kata dia, ternyata RTK itu tidak dimanfaatkan masyarakat khususnya ibu hamil secara maksimal. Dia mencontohkan ada seorang ibu hamil dari Ngrayun yang diminta tinggal di RTK sebulan sebelum perkiraan persalinan. 

Tetapi, ibu hamil tersebut tidak mau dan memilih untuk pulang ke rumahnya. Alasannya di rumah ada anaknya yang sekolah, sehingga tidak mungkin kalau harus bolak balik dari RTK ke rumahnya. Sehingga ibu hamil itu memutuskan untuk pulang. 

"Padahal kondisi ibu hamil itu dalam kondisi berisiko," katanya. 

"Ternyata membuat ibu hamil yang berisiko untuk tinggal di rumah tunggu ini tidak mudah. Padahal supaya tidak ada keterlambatan dalam rujukan," kata Lis. 

Kaled Hasby Ashshidiqy

Dipublikasikan oleh
Kaled Hasby Ashshidiqy

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

5 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

6 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.