Kategori: News

Rumahnya Roboh Diterjang Banjir, Pembuat Tempe di Madiun Ini Tak Bisa Lagi Produksi

Madiunpos.com, MADIUN -- Satu rumah jebol diterjang banjir di Desa Klumutan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Selain menjebol rumah, banjir juga menghanyutkan sejumlah barang berharga milik warga.

Satu rumah yang jebol itu milik Rohmat Junaidi, 30, warga RT 022/RW 004, Desa Klumutan. Pantauan Madiunpos.com di lokasi, Kamis (20/1/2022) pagi, dinding rumah bagian dapur milik Rohmat jebol. Barang perabotan rumah tangga di rumah tersebut berhamburan.

Rohmat menceritakan bencana banjir yang menerjang rumahnya terjadi pada Rabu (19/1/2022) malam. Sebelum banjir datang, hujan deras mengguyur sejak siang hingga malam.

"Sebelum air banjir menerjang, barang-barang sudah saya naikkan. Kemudian habis Magrib, air semakin deras dan menerjang rumah," kata dia.

Rohmat menuturkan ketinggian banjir saat itu mencapai 1 meter. Hampir seluruh barang di rumahnya hanyut terbawa arus. Bukan hanya itu, alat-alat untuk produksi tempe miliknya pun hilang semuanya.

"Saya di rumah kan produksi tempe. Itu alat-alatnya sudah hilang semua. Terbawa banjir semua. Saat ini saya sudah tidak bisa memproduksi tempe," jelasnya.

Dia bersama istri serta anaknya pun mengungsi di musala dekat rumahnya. Dia menuturkan desanya memang kerap diterjang banjir. Hampir setiap hujan deras dengan durasi yang cukup panjang pasti terjadi banjir.

"Di sini memang langganan banjir. Tapi banjir kali ini cukup tinggi karena mencapai 1 meter," jelasnya.

Warga lainnya, Misinem, mengatakan banjir tiba-tiba menerjang rumahnya pada Rabu malam. Rumahnya pun kemasukan air sekitar 70 cm.

"Ini lagi bersihin sisa-sisa banjir tadi malam. Lumpurnya banyak sekali," kata dia.

Di Desa Klumutan terlihat warga sedang membersihkan rumahnya yang dipenuhi lumpur. Barang-barang perabotan rumah tangga pun dikeluarkan dari rumah dan dicuci. Warga juga menjemur kasur dan bantal yang basah karena kebanjiran.

Banjir yang menerjang Kabupaten Madiun pada Rabu malam berdampak pada 722 rumah yang tersebat di 14 desa di empat kecamatan. Ratusan rumah yang kebanjiran itu tersebar di Kecamatan Pilangkenceng, Saradan, Wonoasri, dan Kecamatan Balerejo.

Daerah paling parah terdampak bencana banjir ini ada di Kecamatan Pilangkenceng yaitu terdapat 396 rumah dengan ketinggian air mencapai 1 meter.

Abdul Jalil

Dipublikasikan oleh
Abdul Jalil

Berita Terkini

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

2 hari ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Catat Kinerja Gemilang di Q3 2025 Berkat Komitmen Jadi Akselerator Inklusi Keuangan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More

4 minggu ago

Berkat ATM Emas, Pegadaian Raih Penghargaan Best Innovation di BRI Subsidiaries Forum Q3 2025

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali buktikan posisinya sebagai gold ecosystem leader. Kali ini Pegadaian meraih penghargaan… Read More

4 minggu ago

This website uses cookies.