Kategori: News

Seknas Pelestari Tosan Aji Buru Penginjak Keris

Seknas Pelestari Tosan Aji Nusantara akan menyomasi penginjak keris. 

Madiunpos.com, PONOROGO — Jagat dunia maya dihebohkan dengan foto tindakan beberapa orang yang menginjak dan membakar benda pusaka jenis keris. Aksi tersebut direspons Pengurus Sekretaris Nasional (Seknas) Pelestari Tosan Aji Nusantara yang berniat memburu dan menyomasi pelakunya.

Foto yang memperlihatkan sejumlah keris diinjak dan dibakar itu diunggah pengguna akun Facebook, Perdana Akhmad Lakoni, pada Minggu (2/10/2016) sekitar pukul 05.23 waktu setempat. Dalam unggahan tersebut juga ada keterangan yang menyebutkan kemusyrikan pada 1 Sura terjadi di mana semua benda keramat dijamas dan diagungkan juga dikeramatkan.

Banyak juga ritual pengisian ilmu kesaktian dan ilmu gaib, semuanya syirik, wajib dihinakan dan dimusnahkan.

Ketua Harian Sekretariat Nasional Pelestari Tosan Aji Nusantara, Mansur Hidayat, mengatakan mereka yang merusak dan menginjak-injak keris tidak tahu makna sesungguhnya dari keris. Keris merupakan salah satu warisan budaya leluhur asli Nusantara seperti halnya batik, ukir, wayang, dan lainnya. Keberadaannya perlu dilestarikan dan dirawat.

Mansur akan mencari dan memberikan somasi terhadap orang yang menginjak dan membakar keris seperti terlihat dalam foto yang diunggah di Facebook. Selain itu, ia juga akan memberikan buku mengenai sejarah keris kepada mereka supaya lebih mengetahui keris dan filosofinya.

Dia mengatakan selama ini memang banyak masyarakat yang belum mengetahui makna filosofis keris. Terkadang orang awam hanya melihat keris dari sisi mistis dan tidak mengetahui esensi benda pusaka tersebut.

“Mereka yang merusak keris itu tidak paham esensi keris. Keris juga budaya bangsa yang harus dilestarikan,” ujar Hidayat di Ponorogo, Selasa (4/10/2016).

Dia menuturkan selama ini Sekretaris Nasional Pelestari Tosan Aji Nusantara sebenarnya telah melakukan berbagai upaya untuk memperkenalkan keris kepada masyarakat. Misalnya, dengan mengadakan pameran benda pusaka dan penerbitan sejumlah buku mengenai keris. Namun, dia mengakui upaya tersebut belum maksimal sehingga masih banyak warga yang belum paham mengenai esensi keris.

Menurut dia, penjamasan keris pada bulan Suro bukan berarti mengeramatkan keris. Itu adalah simbol membersihkan diri manusia dan bukan pandangan untuk memuja atau mengeramatkan benda pusaka itu.

“Kami akan terus melakukan sosialisasi mengenai makna dan esensi keris supaya masyarakat lebih tahu keris adalah salah satu budaya bangsa yang patut dilestarikan,” ujar dia.

Suharsih

Dipublikasikan oleh
Suharsih

Berita Terkini

Tring! Permudah Akses Investasi Emas: Registrasi Cepat, Buka Akun dalam Hitungan Menit

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian meluncurkan apps terbarunya, Tring!. Dirancang dengan fokus pada kecepatan dan… Read More

1 hari ago

Kinerja Kinclong, Pegadaian Meraih Best Brand Popularity 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – Di tengah pencapaian kinerja yang berkilau, PT Pegadaian mendapat apresiasi sebagai perusahaan… Read More

1 hari ago

Integrasikan Pengalaman Pelanggan dan Karyawan, PT Pegadaian Raih Indonesia Best CX-EX Strategy Award 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali meraih penghargaan bergengsi “Indonesia Best CX-EX Strategy Award 2025”. Penghargaan… Read More

2 hari ago

Rayakan HUT ke-2, Norma Aesthetic Clinic Madiun Tawarkan Diskon hingga 90 Persen

Madiunpos.com, MADIUN – Norma Aesthetic Clinic Madiun (NACM) merayakan hari jadinya yang ke-2 dengan menggelar… Read More

5 hari ago

Perkuat Integritas dan Inovasi Hukum, Divisi Legal PT Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia’s In-House Counsel Awards 2025

Madiunpos.com, NUSA DUA-PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di bidang tata kelola dan hukum, dengan… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Luncurkan Super Apps Tring!, Integrasikan Ekosistem Emas dan Keuangan Digital

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menandai babak baru transformasi digitalnya dengan meluncurkan super apps terbaru,… Read More

1 minggu ago

This website uses cookies.