Patung Dewa Khong Co Kwan Sing Tee Koen di belakang kompleks Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban saat masih berdiri kukuh. (detik.com)
Madiunpos.com, TUBAN -- Peristiwa tak terduga terjadi di Tuban, Jawa Timur. Patung Dewa Khong Co Kwan Sing Tee Koen setinggi 30 meter di belakang kompleks Kelenteng Kwan Sing Bio tiba-tiba saja runtuh. Kini patung pemecah rekor Museum Rekor Indonesi (Muri) pada 2017 itu yang tersisa hanya rangkanya.
Seperti dilansir detik.com, patung yang menelan biaya Rp 1,5 miliar itu runtuh pada Kamis (16/4/2020) sekitar pukul 10.00 WIB. Runtuhnya patung dewa keadilan itu hanya dalam hitungan dua detik. Dan hanya menyisakan rangka tiang penyangga yang masih menjulang ke langit.
Belum jelas penyebab runtuhnya patung Jenderal Guan Yu tersebut. Saat kejadian, cuaca sedang cerah. Tidak ada angin kencang apalagi hujan. Polisi masih menyelidikinya.
Pemkab Ponorogo Siapkan Rp31 Miliar untuk Penanganan Covid-1
Ketua Penilik Kelenteng Kwan Sing Bio, Alim Sugiantoro, mengatakan patung Dewa Khong Co Kwan Sing Tee Koen dibangun oleh Insinyur Djuli Kurniawan dari Surabaya. Ia adalah anak pematung Hadi Purnomo.
Patung setinggi 30 meter dengan diameter 5 meter itu dikerjakan oleh 17 orang dan 50 tukang. Patung ini dibangun dari uang donasi Hindarto dan Lie Suk Chen dari Surabaya dengan biaya Rp1,5 miliar.
"Ada 17 orang yang bantu Pak Djuli. Mereka juga pandai membuat patung. Bahkan untuk tukang dan kuli semua warga Tuban. Lama pengerjaan monumen hingga selesai itu butuh waktu nyaris satu tahun lamanya," kata Alim.
Toko Kelontong di Madiun Disatroni Maling di Siang Bolong
Menurut Alim, patung ini dimaksudkan sebagai daya tarik wisata di Tuban. Patung ini juga memecahkan rekor Muri pada tahun 2017 lalu untuk kategori patung tertinggi se-Asia Tenggara. Namun akhirnya patung ini bermasalah dengan izin IMB-nya sehingga harus ditutup dengan kain putih.
"Sebelum dibangun, pihak kelenteng juga sudah meminta persetujuan warga sekitar. Kita punya bukti tanda tangan dukungan warga hingga 300 orang yang mendukung," kata Alim.
Runtuhnya patung Dewa Khong Co Kwan Sing Tee Koen menimbulkan suara keras. Suara runtuhnya patung mengagetkan warga sekitar. "Suaranya keras, kami yang mendengarnya kaget," ujar Jaman, warga Desa Latsari, Kecamatan Tuban.
Harga Terjun Bebas, Peternak Madiun Pilih Bagikan Ribuan Ayam Gratis
Pria 55 tahun yang rumahnya di belakang kelenteng tersebut mengatakan saat itu dia sedang bersama warga lain. Jaman mengaku melihat patung itu runtuh meski hanya sekejap.
"Patungnya kan terlihat dari sini karena letaknya di belakang kelenteng. Runtuhnya cepat, hitungan detik," kata Jaman.
Ia menambahkan, meski patung runtuh, puing patung tersebut tak ada yang menyebar ke permukiman warga. Dia dan warga lain juga tak menuju ke kelenteng atau ingin tahu lebih lanjut karena kelenteng saat itu dalam keadaan tutup.
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More
Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More
This website uses cookies.