Kategori: News

SENI JARANAN : Akui Jaranan Perlu Dipatenkan, Kediri Utamakan Pakem dan Regenerasi

Seni jaranan khas Kediri diakui perlu dipatenkan, namun Kediri lebih memprioritaskan pakem dan regenerasi.

Madiunpos.com, KEDIRI — Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Kediri mengakui perlunya paten atas jaranan yang merupakan seni pertunjukan khas wilayah itu. Namun, paten gerak seni jaranan harus didukung serangkaian penelusuran sejarah yang melibatkan beragam pihak seperti arkeolog maupun para pelaku sejarah.

Sejauh ini, kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Kediri Nur Muhyar, gerak kesenian jaranan dari Kediri belum dipatenkan, sebab masih mencari formulasi gerakan yang tepat. Pementasan akbar yang melibatkan 30 kelompok kesenian jaranan di Kota Kediri bertajuk Gerebek Suro 2015: Jaranan Kota Kediri yang digelar tiga hari sejak Jumat (6/11/2015) malam di bantaran sungai Kali Brantas adalah salah satu cara mencari formulasi gerakan kesenian jaranan Kediri tersebut.

"Kalau soal paten belum final, sebab harus melibatkan arkeologi, sejarah. Ada implikasi kesejarahan yang harus dipertanggungjawabkan," ujarnya.

Meski mengaku masih menggali formulasi gerakan kesenian jaranan Kediri, Kadisbudparpora Nur Muhyar mengaku yakin kesenian jaranan itu berasal dari Kediri. Dasarnya antara lai tokoh Dewi Songgolangit yang sejatinya Dewi Kilisuci atau Dewi Sekartaji yang berdasarkan catatan sejarah berasal darui Kediri.

Bukan Prioritas
Di sisi lain, Nur Muhyar mengaku pematenan seni jaranan oleh Kediri bukan menjadi fokus utama, karena yang diutamakan justru mencari patokan jelas gerakan untuk dikembangkan. Pemerintah Kota Kediri, tegasnya, terbuka jika daerah lain ingin mengembangkan kesenian jaranan.

Senada, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar berharap kesenian dari Kediri ini nantinya mempunyai pakem atau ciri khas tersendiri. "Kalau soal mematenkan itu senimannya, yang jelas kegiatan ini [Gerebek Suro 2015: Jaranan Kota Kediri] nguri-uri, melestarikan sejarah," ujarnya.

Ia juga meminta atraksi kesenian ini tidak hanya terhenti dengan kegiatan Gerebek Suro 2015: Jaranan Kota Kediri, melainkan terus dikembangkan dan ada proses regenerasi. Ia terus mendorong para seniman, agar mengembangkan kesenain ini dengan lebih baik. "Kami terus dorong supaya lebih maju dan lebih bagus lagi," harapnya.

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

2 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

3 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

1 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.