Kategori: News

SITUS SEWULAN : Di sinilah, Gus Dur dan Cikal Bakal Ulama Besar Berwawasan Nusantara Berlanjut

Situs Sewulan tak hanya berkisah tentang bangunan kuno di Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun. Di masjid ini, spirit Islam berwawasan Nusantara berlanjut.

Madiunpos.com, MADIUN – Sejarah lahirnya pesantren-pesantren Islam berbasis tradisi kebudayaan lokal tak bisa dipisahkan dari peran Kiai Ageng Muhammad Besari, guru spiritual tersohor dari Ponorogo, Jatim. Ulama yang dikenal dengan ilmu tasawufnya itu banyak melahirkan santri-santri berkualitas serta pondok-pondok pesantren bercorak tradisional.

Bahkan, Paku Buwono II, Ronggowarsito, Cokroaminoto juga pernah berguru di sana. Pesantren Kiai Ageng Muhammad Besari terletak di desa Tegalsari Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo. Pesantren ini memiliki ribuan santri yang berasal dari seluruh tanah Jawa dan sekitarnya.

Salah satu murid Kiai Ageng Muhammad Besari ialah Kiai Ageng Basyariah atau Ki Bagus Harun. Murid ini meneruskan tradisi gurunya dalam mengajarkan ilmunya di Desa Sewulan, Dagangan, Madiun (1743 M). Hal itu terlihat dari corak bangunan masjid kuno peninggalnnya yang menyiratkan ilmu tasawuf mendalam.

HM Baidhowi, sesepuh sekaligus pemerhati sejarah situs Sewulan menjelaskan, para generasi penerus Kiai Ageng Basyariah, murid Kiai Ageng Muhammad Besari, banyak melahirkan ulama-ulama berwawasan Nusantara. Di antaranya Kiai Hasyim Asy’ari, pendiri organsiasi Islam terbesar Tanah Air Nahdhatul Ulama.

Selanjutnya, tradisi Islam Nusantara itu dilanjutkan oleh Kiai Wahid Hasyim, dan Abdurahman Wahid atau Gus Dur yang juga Presiden Keempat RI. Gus Dur yang juga pernah menjadi Ketua Umum PBNU itu di mata sebagian besar pengikutnya bahkan disebut-sebut sebagai ulama penuh kisah-kisah karomah dan kewalian.

“Gus Dur itu generasi ketujuh dari Kiai Ageng Basyariah. Silsilahnya setelah Kiai Ageng Basyariah ialah Muhammad Santri, Maklum Ulama, Mustarom I, Muhammad Ilyas, Hasyim Asyari, Wahid Hasyim,” jelas lelaki yang akab disapa Pak Mamak ini saat berbincang dengan Madiun Pos.

Seperti diketahui, pondok pesantren di Tanah Jawa memiliki andil besar dalam perkembangan Islam tradisional di Tanah Air. Tradisi berguru kepada kiai di pondok pesantren yang terus menerus dan selalu menyambung itulah yang melahirkan corak Islam di Indonesia yang lebih akomodatif dengan budaya Nusantara.

Aries Susanto

Dipublikasikan oleh
Aries Susanto

Berita Terkini

Pegadaian Raih Penghargaan OJK Financial Literacy Award 2025

Madiunpos, JAKARTA – PT Pegadaian kembali mencetak prestasi gemilang dengan menerima penghargaan Financial Literacy Award… Read More

1 hari ago

Komitmen Dukung Generasi Emas, Pegadaian Beri Apresiasi Tabungan Emas untuk Paskibraka Nasional 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – Pegadaian menegaskan komitmennya dalam mendukung generasi emas Indonesia melalui program “Pegadaian Peduli… Read More

3 hari ago

Berjaya di Tingkat Global, Pegadaian Sabet Penghargaan PMO Terbaik Asia-Pasifik

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Project Management Office… Read More

4 hari ago

Distribusikan Uang Layak Edar hingga ke Pelosok, Pegadaian Sabet Penghargaan BI

Madiunpos.com, JAKARTA--PT Pegadaian menyabet penghargaan bergengsi Sinergi Kemitraan Layanan Bank Indonesia (BI) berkat peran strategisnya… Read More

5 hari ago

Kolaborasi Pegadaian & Relawan Bakti BUMN Batch VIII, Bangun Desa Aan di Bali Lebih Mandiri

Madiunpos.com, BALI – Pegadaian kembali rajut kolaborasi bersama Relawan Bakti BUMN untuk pembangunan desa dengan… Read More

5 hari ago

Pegadaian Cari Talenta Emas Melalui Pegadaian Future Leaders Program

Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali membuka kesempatan emas bagi para pencari kerja yang ingin… Read More

6 hari ago

This website uses cookies.