Kategori: News

Sumur Ambles di Kediri Capai 133 Unit, PVMBG Lakukan Penelitian

Fenomena alam yakni sumur ambles terjadi di Kediri.

Madiunpos.com, KEDIRI -- Jumlah sumur ambles di Kabupaten Kediri terus bertambah hingga mencapai 133 sumur. Fenomena alam itu terjadi di tiga desa di kabupaten setempat.

"Totalnya sekarang ada 133 itu di tiga desa, yaitu Manggis, Gadungan [Kecamatan Puncu], dan Sumberagung [Kecamatan Plosoklaten]," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri Randy Agata di Kediri, Senin (1/5/2017).

Randy mengatakan sumur yang ambles paling terbanyak di Desa Manggis, Kecamatan Puncu, hingga 129 sumur. Sementara, sisanya tersebar di daerah lainnya.

Selain sumur yang sudah ambles, Randy juga menyebut banyak sumur lainnya yang ada indikasi ke ambles. Kondisi itu diawali dengan air yang keruh serta mulai terlihatnya gerowong.

Ia juga menyebut Tim PVMBG Bandung masih melakukan penelitian di lokasi warga yang sumurnya ambles tersebut. Namun, Tim PVMBG meyakinkan fenomena alam itu kejadian yang bisa saja terjadi, terutama di daerah vulkanik. "Intinya, fenomena alam ini sering terjadi di daerah vulkanik, tapi pada umumnya masih aman," kata dia.

Randy pun tetap meminta warga waspada dan tidak mendekati titik terjadinya sumur ambles, guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. "Kami minta waspada dan menghindari, meminimalisir di sekitar sumur," kata dia.

Sementara itu, hingga kini, BPBD juga masih mengirimkan air bersih untuk warga. Setiap hari, ada sekitar empat truk air yang dikirimkan.

Dalam upaya meneliti fenomena alam sumur ambles itu, Tim PVMBG Bandung melakukan koordinasi dengan Kampus ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya) dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jatim.

Kepala Tim Tanggap Darurat Bencana Pergerakan Tanah PVMBG Herry Purnomo menyebut amblesan tersebut mayoritas terjadi di bibir sumur. "Nanti akan meneliti kondisi fisik dari tanah, muka air tanah, sumur, dan pengaruhnya," katanya.

Dalam penelitian itu, tim juga akan menggunakan georadar dan geolistrik guna mengetahui struktur bebatuan. Selain itu, hal itu juga guna mengetahui apakah ada rongga di bawah, retakan yang bergerak, atau adanya patahan yang sudah tertimbun namun tidak terdeteksi.

Fenomena sumur ambles di Kabupaten Kediri terjadi sejak Senin (24/4/2017). Sejumlah warga yang sumurnya ambles terpaksa membeli tanah, untuk menguruk dengan harapan bisa menekan ambles.

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Peduli Warga Terdampak Tanah Gerak di Purbalingga, Pegadaian Salurkan Bantuan

Madiunpos.com, PURBALINGGA-Pegadaian Kanwil XI Semarang menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga Desa Maribaya, Kecamatan Karanganyar,… Read More

3 hari ago

Bergerak Cepat, Pegadaian Salurkan Bantuan Darurat untuk Bencana di Sumatra

Madiunpos.com, JAKARTA - Serangkaian bencana banjir, longsor, dan cuaca ekstrem yang melanda Aceh, Sumatra Utara,… Read More

3 hari ago

Perkuat Pemberdayaan Pandai Besi Binongko, Pegadaian dan Universitas Halu Oleo Jalin Kerja Sama

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian bersama Universitas Halu Oleo melaksanakan program pemberdayaan masyarakat pandai besi di Pulau Binongko,… Read More

6 hari ago

Konsisten, PT Pegadaian Pertahankan Predikat Most Trusted Company dalam Ajang CGPI 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – Komitmen kuat PT Pegadaian dalam menerapkan Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten… Read More

7 hari ago

Torehkan Sejarah, Tim Pegadaian Raih Juara Dunia PMO Global Awards 2025 di Amerika Serikat

Madiunpos.com, PHOENIX – PT Pegadaian kembali mencatatkan prestasi monumental di kancah internasional. Kali ini Pegadaian… Read More

1 minggu ago

Malam Penganugerahan Sukses Digelar, Inilah Para Jawara Pegadaian Media Awards 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian sukses menggelar Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards (PMA) 2025 “Bersama… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.