Tahun Baru 2015 yang diwarnai terompet berbahan sampul Alquran dikhawatirkan beredar di Tulungagung.
Madiunpos.com, TULUNGAGUNG — Heboh terompet tahun baru berbahan baku sampul Alquran menular juga ke Tulungagung, Jawa Timur. Polres Tulungagung, Rabu (30/12/2015), dua hari menjelang malam Tahun Baru 2016, mengerahkan pesonel untuk melakukan sweeping pembuatan dan penjualan terompet tahun baru untuk mencegah peredaran terompet karton berbahan baku sampul Alquran tersebut.
Seperti diberitakan Madiunpos.com, terompet tahun baru berbahan baku sampul Alquran yang ditemukan di sejumlah kota besar seperti Semarang dan Jakarta, juga beredar di Blitar. Kantor Berita Antara di Tulungagung melaporkan pemeriksaan terompet dilakukan polisi terhadao pedagang terompet di ruas Jl. Ahmad Yani Timur dan Jl. Diponegoro, Kecamatan Tulungagung.
Sekitar pukul 09.30 WIB petugas memeriksa satu per satu terompet yang dijual di sekitar lokasi tersebut, dan hasilnya tidak diketemukakan satupun terompet yang berbahan dasar dari sampul kitab suci manapun. Para pedagang mengaku sudah mengantisipasi isu penjualan terompet berbahan Alquran tersebut dengan memilah dagangannya sebelum menjualnya.
"Dari hasil pemeriksaan yang kami lakukan, seluruh terompet berbahan baku dari kertas biasa. Pemeriksaan ini kami lakukan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat Tulungagung saat perayaan tahun baru," kata Kanit Patroli Satshabara Polres Tulungagung, Ipda Tri Sakti.
Ia mengatakan razia atau sweeping pedagang terompet bertujuan untuk menghindari provokasi dari berbagai oknum yang bisa mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat saat perayaan Tahun Baru. "Dalam situasi seperti ini tidak menutup kemungkinan banyak masyarakat dari luar daerah yang ingin mengacaukan perayaan Tahun Baru yang dilakukan masyarakat Tulungagung," ujarnya.
Penjualan Merosot
Sementara itu, salah seorang pedagang terompet di Jl. Ahmad Yani Timur, Tulungagung, Suloistyo, menuturkan akibat maraknya isu terkait pembuatan terompet dari bahan baku sampul Alquran, berdampak terhadap penjualan mereka. "Akibat kasus itu banyak warga yang enggan membeli terompet karena takut berdosa jika membelinya," sesal dia.
Kendati sepi pembeli, para pedagang terompet berharap saat malam pergantian tahun akan banyak masyarakat membeli barang dagangannya, sehingga para pedagang terompet setidaknya bisa kembali modal. "Banyak pedagang terompet yang barang dagangnya masih utuh, dan semoga saja kami mendapatkan rezeki dari detik-detik pergantian tahun," ujarnya.
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More
Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More
This website uses cookies.