Ponari di dukun cilik Jombang bersama istri dan anak yang baru dilahirkan. (Detikcom/Istimewa)
Madiunpos.com, JOMBANG - Ponari si dukun cilik asal Jombang telah berumah tangga dan mempunyai momongan. Lalu apa kabar batu petir miliknya yang dulu melegenda?
Pemilik nama lengkap Muhammad Ponari Rahmatullah tersebut kini tinggal di rumah mertuanya di Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Jombang. Buah pernikahannya dengan Aminatus Zuroh, 22, Ponari kini mempunyai momongan.
Sang dukun cilik kini menjadi kepala rumah tangga. Dia bekerja di gudang distributor air minum kemasan di Desa Jelakombo, Kecamatan Jombang, untuk menafkahi keluarga kecilnya. Istrinya tidak lagi bekerja seperti dulu.
Jatim Gelar Vaksinasi Perdana 14 Januari 2021
"Penghasilan saya Rp2,1 juta sebulan. Insya Allah cukup," kata Ponari saat berbincang dengan detikcom, Senin (11/1/2021).
Di sela kesibukannya bekerja dan membantu sang istri merawat bayinya, Ponari masih menyimpan batu petir yang dia temukan pada 2009. Batu tersebut disimpan baik oleh neneknya, Legi, di rumah orang tuanya di Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, Jombang.
Untuk menambah penghasilannya, Ponari berencana menjalankan bisnis skala kecil. "Rencana kalau punya modal akan membuat usaha kecil-kecilan. Jualan air minum kemasan galon atau bawang merah," cetusnya.
PPKM Madiun: Pasar Buka sampai Pukul 12.00 WIB, Hajatan Dilarang
Ponari dan Zuroh menikah di tengah pandemi Covid-19 pada 1 Agustus 2020. Akad nikah digelar di rumah orang tua Zuroh dengan mematuhi protokol kesehatan. Usia Zuroh satu tahun lebih tua daripada suaminya.
Zuroh merupakan anak bungsu dari empat bersaudara pasangan Solikin, 64, dan Nipah, 64. Ponari dan Zuroh saling jatuh cinta saat mereka sama-sama bekerja di pabrik makanan ringan di Jl. Brigjen Kretarto, Kecamatan/Kabupaten Jombang, pada Juli 2019.
Ponari menjadi terkenal dan dijuluki dukun cilik dari Jombang pada awal 2009 silam. Ketenarannya itu berkat sebuah batu yang disebut batu petir. Batu sekepal tangan itu konon didapatkan Ponari dari petir yang menyambar pada suatu hari saat Januari 2009.
Covid-19 Gejala Ringan, Begini Tips Tetap Aman Isolasi Mandiri di Rumah
Layaknya bocah kampung, hujan lebat saat itu Ponari asyik main air dengan teman-temannya. Sebuah petir dengan suara luar biasa kerasnya menyambar di dekat bocah yang saat itu masih kelas III di SDN Balongsari I. Petir itu konon disertai jatuhnya batu yang nyaris mengenai kepala Ponari. Batu yang saat itu memancarkan cahaya biru dipungut olehnya.
Ternyata dengan batu petir itu, anak pertama pasangan Kamsin, 40, dan Mukaromah, 40, itu menjadi dukun cilik yang sangat terkenal. Berbagai penyakit konon bisa dia sembuhkan hanya dengan mencelupkan batu itu ke dalam air putih yang dibawa pasien. Sejak Februari 2009, ribuan orang datang ke rumah dukun cilik itu berharap kesembuhan.
Madiunpos.com, BALI – Pegadaian kembali rajut kolaborasi bersama Relawan Bakti BUMN untuk pembangunan desa dengan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali membuka kesempatan emas bagi para pencari kerja yang ingin… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA--Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Pegadaian menghadirkan serangkaian promo menarik… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA -- PT Pegadaian mencetak pencapaian luar biasa dalam perjalanan transformasi bisnisnya, dengan mencatatkan… Read More
Madiunpos.com, DEPOK – PT Pegadaian terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung ekosistem pendidikan di Indonesia dengan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali memperkuat komitmennya dalam memperluas akses layanan keuangan produktif dengan… Read More
This website uses cookies.